SoftBank Corp batal berinvestasi di ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Perusahaan Jepang itu menyatakan tidak akan berinvestasi dalam proyek itu.
"Tetapi (SoftBank) terus berinvestasi di Indonesia melalui Vision Fund dan perusahaan portofolionya," kata juru bicara perusahaan dikutip dari Reuters, Jumat (11/3/2022).
Dalam sesi wawancara pada Rabu dikutip Bloomberg, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Tidak ada lagi cerita tentang Masayoshi (CEO SoftBank), dia keluar," tutur Luhut. Sayangnya tidak dijelaskan alasan SoftBank mengurungkan niatnya investasi di ibu kota baru.
Pada Januari 2020, Luhut sempat mengatakan bahwa SoftBank telah menawarkan hingga US$ 40 miliar untuk mendanai proyek di ibu kota baru. Sementara pada saat itu SoftBank tidak mengungkapkan perkiraan investasi yang akan dikucurkan.
detikcom menghubungi Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi untuk merespons kabar tersebut.
"Saya cek dulu ya," ujar Jodi.
Pada awal pandemi COVID-19, SoftBank dilanda jatuhnya valuasi portofolio. Hal itu memaksanya menjual aset dan baru-baru ini dilanda penurunan saham teknologi yang terdaftar.
Saham grup ditutup turun 6% pada Jumat dan diperdagangkan mendekati posisi terendah dalam dua tahun. Meskipun buyback saham mencapai 1 triliun yen atau setara US$ 8,6 miliar yang diluncurkan pada November.
Simak Video "Di Hadapan Profesor Australia, Luhut Tegaskan RI Bukan 'Banana Republik'"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)