Riset terbaru dari Jakarta Property Highlight yang disusun oleh Knight Frank Indonesia menjabarkan adanya optimisme terhadap kembali pulihnya sektor ritel di 2022.
Jakarta Property Highlight mencatat rerata tingkat sewa ritel sebesar 77,75% di semester kedua tahun 2021, diikuti dengan adanya penambahan 7 mal baru yang akan masuk ke pasar Jakarta dalam rentang tahun 2022 sampai tahun 2024.
"Tercatat ke depannya akan terdapat sebanyak 280.505 m2 future supply dari 7 proyek mal yang akan masuk ke pasar hingga tahun 2024. Hal tersebut menunjukkan adanya sinyal positif pada bergeraknya kembali sektor ritel walau di semester kedua 2021 tercatat masih adanya penurunan harga sewa sebesar -6% untuk di kelas tertentu akibat situasi pandemi," jelas Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat dalam keterangannya, dikutip Sabtu (12/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan tahun lalu, Jakarta Property Highlight mencatat terdapat penambahan total pasokan mal menjadi 4.864.206 m2 di semester kedua 2021. Angka itu bertambah setelah satu mal di Jakarta Selatan memasuki pasar pada November 2021 lalu.
Bertambahnya mal di Indonesia sejalan dengan tinjauan proyeksi pada tahun 2022. Menurut Syarifah sektor ritel akan berada pada fase shorter-term bounce atau pulih lebih cepat dibanding sektor properti lainnya.
"Walau fluktuasi pemberlakuan regulasi dari pemerintah mengenai pembatasan interaksi di tengah pandemi memberikan dampak secara langsung terhadap performa sektor ritel di Jakarta," ujar Syarifah.
Namun, di tengah fluktuasi regulasi tersebut, pemerintah juga merilis bantalan pengaman demi menjaga performa sektor ritel yaitu salah satunya melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan dalam kegiatan transaksi sewa ruang ritel.
Dampak pandemi memang memukul harga sewa di pusat perbelanjaan. Hal itu karena disebabkan oleh rendahnya tingkat sewa di mal dibandingkan sebelum pandemi.