Strategi Biar Peternak dan Petani Jagung Sama-sama Untung

Strategi Biar Peternak dan Petani Jagung Sama-sama Untung

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Minggu, 13 Mar 2022 21:15 WIB
daun agro
Foto: (Istimewa/Daun Agro)
Jakarta -

Tingginya harga jagung dalam negeri berimbas kepada para peternak ayam petelur maupun ayam pedaging. Keseimbangan harga jagung dalam negeri antara petani jagung dan peternak ayam semestinya bisa tercipta.

CEO Daun Agro, M Hadi Nainggolan berpendapat salah satu cara terbaik agar petani jagung sejahtera dan para peternak ayam juga sejahtera adalah dengan fokus meningkatkan produktivitas hasil panen, serta bisa menekan biaya budidaya jagung per musim tanam.

Karena secara nasional rata-rata hasil panen jagung masih sekitar 6 ton per hektar. Sedangkan biaya untuk bercocok tanam per hektarnya bisa tembus sampai di Rp 13 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apabila mau berkaca dengan negara-negara yang sektor pertanian pangannya maju, dia menjelaskan, rata-rata hasil produksi panen jagung negara tersebut sudah mencapai 12 ton per hektar secara konsisten dengan biaya bercocok tanam jagung per hektarnya bisa direduksi menjadi Rp 8 juta. Itulah sebabnya kenapa jagung impor lebih murah daripada ditanam sendiri di Indonesia.

"Kata kunci agar indonesia bisa swasembada jagung adalah inovasi, mekanisasi, transformasi teknologi, digitalisasi dan mereformasi semua industri hulu sarana produksi pertanian. Agar biaya produksi budidaya per musim tanam bisa kita pangkas lebih murah dan hasil produksi panen nyata naiknya," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (13/3/2022).

ADVERTISEMENT

Jika hal itu bisa dilakukan, menurut Hadi, maka harga jagung untuk pakan ternak bisa disesuaikan. Petani jagung sejahtera dan para peternak ayam juga akan sejahtera.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Adapun saat ini, para petani jagung yang menjadi mitra binaan Daun Agro rata-rata sudah bisa mendapatkan laba bersih sebesar Rp 12,5 juta per hektarnya. Untuk laba tertinggi saat ini sudah tembus sampai di Rp 21 juta per hektar, sedangkan untuk laba terendah para petani mitra binaan Daun Agro itu di angka Rp 4 juta per hektarnya.

Hal itu, dijelaskan Hadi, merupakan dampak dari kebijakan setop impor jagung yang dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setop impor jagung itu membuat serapan hasil panen dalam negeri semakin meningkat dan membuat harga beli jagung petani naik. Hal ini menjadi satu jalan terbaik membuat petani sejahtera.

Atas kebijakan itu setop impor itu, Hadi menambahkan, para petani dari berbagai daerah di Indonesia merasa senang. Karena harga jual hasil panen jagung sekarang membuat para petani bisa merasa lega, bisa menutupi semua biaya produksi selama musim tanam dan petani mendapatkan keuntungan yang signifikan.

"Para petani jagung di berbagai daerah Indonesia merasa senang karena hasil kerja keras mereka dalam menanam jagung membuahkan laba yang cukup bagus," ujarnya.

Hadi yakin Jokowi memberi perhatian khusus dalam mewujudkan visinya membuat Indonesia menjadi swasembada pangan. Bahkan Indonesia bisa ekspor jagung ke berbagai negara lainnya. "Kita sebagai tani milenial siap berkolaborasi secara konkrit dengan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia maju di sektor pangan," tambahnya.


Hide Ads