Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus selama 22 bulan berturut-turut. BPS juga mencatat jika impor barang konsumsi sektor farmasi khususnya vaksin tercatat mengalami penurunan.
Hal ini sejalan dengan mulai meredanya kasus COVID-19 di Indonesia. Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan pada Februari 2022 surplus tercatat US$ 3,82 miliar.
"Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 itu mencapai US$ 20,46 miliar. Naik 6,73% kalau dibandingkan Januari 2022," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPS mencatat, impor pada Februari 2022 mencapai US$ 16,64 miliar atau turun bila dibandingkan bulan Januari 2022. "Nilai impor Indonesia pada Februari 2022 ini US$ 16,64 miliar. Turun sebesar 8,64% kalau dibandingkan Januari 2022," tuturnya.
Dengan angka tersebut, neraca perdagangan RI masih surplus US$ 3,82 miliar. Pasalnya, ekspor lebih banyak dari impor. Hal ini menambah panjang rentetan surplus perdagangan.
BPS juga mencatat penurunan pada aktivitas impor barang konsumsi, farmasi terutama vaksin. Per Februari 2022 tercatat US$ 1,2 miliar atau merosot 23,85% secara bulanan.
Simak juga video 'Warga Masih Bisa Terima Vaksin Kedua Walau Intervalnya Sudah Lewat':
Data impor vaksin di halaman berikutnya.