Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya di Indonesia

Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya di Indonesia

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Rabu, 16 Mar 2022 14:58 WIB
Lokomotif uap Stephensons Rocket kembali ke Manchester setelah pertama kali beroperasi di tahun 1829. Transportasi ini merupakan ikon dari revolusi industri.
Revolusi Industri 4.0/Foto: Christopher Furlong/Getty Images
Jakarta -

Revolusi industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur.

Revolusi 4.0 adalah era penerapan teknologi modern seperti teknologi fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated network) yang bekerja disetiap aktivitas ekonomi dari produksi hingga konsumsi, demikian dikutip dari buku bertajuk 'Lebih Dekat dengan Industri 4.0' oleh Akmal.

Revolusi 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan revolusi industri. Melansir laman History, revolusi industri sendiri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian sudah menjadi lebih maju dan berurbanisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Revolusi Industri 4.0 akan membangun ketersediaan perluasan teknologi digital hasil dari Industri 3.0. Revolusi Industri 4.0 sebagian besar akan didorong oleh konvergensi inovasi digital, biologis, dan fisik.

Istilah revolusi industri 4.0 juga dikenal sebagai "internet of things" (IoT), yang mulai menyentuh dunia virtual, bentuk konektivitas manusia, mesin dan data.

ADVERTISEMENT

Sejarah dan Perkembangan Revolusi Industri 4.0

Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, Revolusi Industri 4.0 menandai serangkaian perubahan sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang akan berlangsung selama abad ke-21.

Penamaan Revolusi Industri 4.0 atau Four Poin Zero (FPZ) di awali dari revolusi internet. Konsep Revolusi Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Scwab. Scwab adalah seorang ekonom terkenal asal Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum (WEF).

Konsep Revolusi Industri 4.9 pertama kali digunakan di publik salam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman pada tahun 2011.

Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dimulai pada tahun 2016 dengan ditandai dengan adanya digital ekonomi, big data, IoT, robotic, cloud sistem yang semua aktivitasnya berbasis teknologi hingga sekarang.

Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Contoh penerapan industri 4.0 di Indonesia sendiri bisa kita temui di berbagai industri, seperti tekstil, otomotif, elektronik, kimia, hingga makanan dan minuman.

Tujuan dari program revolusi industri 4.0 adalah untuk mendorong ekonomi Indonesia masuk ke dalam 10 besar dunia di tahun 2030, dengan meningkatkan kegiatan ekspor.

Melansir laman Kominfo, di Indonesia perkembangan Industri 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian.

Contoh penerapan revolusi industri 4.0 adalah kebijakan e-smart IKM bagi para pelaku usaha untuk bisa menjual produk di platform digital. Banyaknya e-commerce di Indonesia telah menandai transformasi dari industri retail dengan teknologi.

Salah satu hal yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menyongsong Industri 4.0 adalah melalui persiapan hadirnya jaringan generasi kelima atau jaringan 5G.

Semua revolusi industri sejatinya memiliki dampak positif dan negatif, pada setiap pemangku kepentingan yang berbeda-beda. Namun, ketidakmampuan mencapai revolusi industri juga harus diantisipasi dalam upaya menangani tantangan global.

Itu tadi penjelasan mengenai revolusi industri 4.0 beserta contohnya di Indonesia. Sekarang detikers lebih paham bukan?

(fdl/fdl)

Hide Ads