Presidensi G20 Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai salah satu sektor prioritas. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P Marsudi dalam sambutannya di acara Digital Economy Working Group (DEWG) Kick Off Meeting.
Menurutnya, transformasi digital sebagai sektor prioritas dipilih mengingat ekonomi digital Indonesia berpotensi menjadi penopang pemulihan ekonomi global dengan kontribusi 15,5% terhadap PDB dunia.
"Kolaborasi dan kerja sama internasional harus terus didorong agar transformasi digital dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk bagi negara berkembang," ucap Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Retno juga menyampaikan tiga fokus kerja sama internasional yang perlu menjadi perhatian pelaku ekonomi digital di G20. Pertama yaitu kolaborasi internasional untuk mendorong inklusivitas dan jembatani global digital divide.
Menurut catatannya, 96% dari populasi dunia yang belum memiliki akses internet berada di negara berkembang, Ia pun lantas mendorong agar G20 menjadi motor penggerak investasi global untuk bangun infrastruktur digital yang berkualitas dan terjangkau.
Kemudian fokus kedua yaitu penguatan kerja sama global dalam literasi digital yang dinilai krusial untuk membantu masyarakat mendapatkan manfaat sepenuhnya dari transformasi digital. Untuk itu, ia pun mengimbau agar UMKM lokal dan pemerintah menjadi sasaran penguatan kapasitas.
"Kerja sama internasional sangat diperlukan untuk memfasilitasi penguatan kapasitas digital bagi negara berkembang, termasuk dalam aspek pembiayaan," ucapnya.
Fokus terakhir yakni kerja sama internasional dalam membangun ekosistem digital yang aman. Menurutnya, aspek keamanan digital mempunyai pertanyaan besar sebab perkiraan potensi kerugian dari global breaches capai US$ 5 triliun hingga tahun 2024.
Oleh karena itu, Retno menyampaikan jaminan privasi, mekanisme pembayaran yang aman, serta perlindungan konsumen menjadi penting untuk membangun kembali kepercayaan.
Dirinya pun yakin pelaksanaan DEWG ini dapat menjadi awal yang penting untuk memperkokoh tatanan digital global masa depan. Ia pun mendorong keberlanjutan pembahasan ekonomi digital sebagai isu sentral G20.
Sebagai informasi, DEWG merupakan kelompok kerja di bawah Sherpa Track G20 yang pertama kalinya berlangsung di bawah Presidensi Indonesia. DEWG ditujukan untuk membahas kerjasama konektivitas digital, kewirausahaan digital, pengurangan kesenjangan kecakapan digital, serta aliran data.
Acara Kick Off Meeting yang dihadiri Menlu Retno ini merupakan awal dari rangkaian pertemuan DEWG dengan tema "Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering, and Sustainable Digital Transformation".
Pertemuan awal pada acara yang diampu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini dihadiri secara langsung oleh Menkomarves, dan Menkominfo. Tak hanya itu, turut hadir pula secara virtual oleh Menteri Luar Negeri dan Menko Perekonomian. Adapun yang menjadi puncak pertemuan nantinya yakni Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) yang akan dilaksanakan pada 1-2 September di Bali.
(akn/ega)