Burger King Mau Tutup 800 Gerai di Rusia, tapi Tak Semudah Itu Ferguso

Burger King Mau Tutup 800 Gerai di Rusia, tapi Tak Semudah Itu Ferguso

Iffa Naila Safira - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 10:00 WIB
Burger King
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Burger King menjadi salah satu perusahaan pemilik merek yang menyatakan bakal hengkang dari Rusia imbas invasi yang dilancarkan negara tersebut ke negara tetangganya, Ukraina.

Sayang, langkah perusahaan makanan cepat saji itu untuk menutup 800 restorannya yang di Rusia belum bisa dilakukan sebab operator independen yang menjadi mitra lokalnya di Rusia 'menolak'.

Seorang presiden restoran internasional David Shear mengatakan bahwa untuk menyelesaikan kontraknya dengan franchisee, Alexander Kolobov butuh bantuan dari pemerintah Rusia itu sendiri. Tetapi, hal itu tampak sulit dan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada klausul hukum yang memungkinkan kami untuk secara sepihak mengubah kontrak atau mengizinkan salah satu mitra untuk pergi begitu saja atau membatalkan seluruh perjanjian," tulis Shear dikutip dari Reuters, Jumat (18/3/2022).

Shear juga turut menginfokan beberapa masalah yang menimpa restoran cepat saji dari Amerika ketika mereka ingin menghentikan operasinya di Rusia, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

ADVERTISEMENT

Pada tanggal 8 Maret, Starbucks dan McDonald's mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan atau membatasi operasinya di Rusia. Berbeda dengan Burger King, mereka memiliki mitra yang bersedia dan segera menyetujui untuk menutup gerai Starbucks di Rusia.

Mitra yang bekerja sama dengan Starbucks adalah Alshaya Group yang berbasis di Kuwait. Alshaya pun ikut mendukung kesejahteraan 2.000 karyawan Starbucks.

"Apakah kami ingin segera menangguhkan semua operasi Burger King di Rusia? Ya. Apakah kita dapat memberlakukan penangguhan operasi hari ini? Tidak," tambahnya.

Simak juga Video: Wali Kota di Ukraina Rilis Video Usai Dibebaskan dari Tahanan Rusia

[Gambas:Video 20detik]



(dna/dna)

Hide Ads