Buruh Murka Minyak Goreng Mahal: Upah Nggak Naik-Minta Mendag Dicopot

Buruh Murka Minyak Goreng Mahal: Upah Nggak Naik-Minta Mendag Dicopot

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 10:13 WIB
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal hadir di persidangan kasus hoax Ratna Sarumpaet. Ia hadir sebagai saksi dalam sidang tersebut.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Buruh mengecam keras terkait kebijakan pemerintah yang mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Sebab saat ini harga minyak goreng kemasan jadi melambung tinggi.

Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kebijakan itu akan terus menurunkan daya beli buruh dan masyarakat. Apa lagi, dia menyebut sudah tiga tahun upah buruh tidak naik.

"Sudahlah harga bahan pokok naik, terutama minyak goreng, upah buruh itu sudah tidak naik tiga tahun kan daya beli turun 30%. Dengan kenaikan minyak goreng dan bahan pokok lainnya daya beli masyarakat dan buruh turun 30%," katanya kepada detikcom, Jumat (18/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, buruh menyerukan untuk Menteri Perdagangan M Lutfi diberhentikan. Menurut Iqbal, Lutfi tidak mampu mengendalikan harga-harga bahan pokok yang naik, termasuk minyak goreng.

"Faktor-faktor itulah partai buruh dan organ serikat buruh, serikat petani sawit anggota kami juga. Kami meminta Menteri Perdagangan dipecat atau diberhentikan atau diganti. Karena tidak mampu mengendalikan harga-harga bahan pokok termasuk minyak goreng," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Iqbal juga menyinggung informasi minyak goreng yang bocor untuk diekspor kala di Indonesia langka.

"Dari informasi yang kami dapat dari 490 juta liter minyak goreng subsidi ada yang diekspor, di sini langka dan mahal ini ko diekspor. Ini kan menyakitkan atau kurang ajar tanda petik ya," tuturnya.

Simak juga Video: Jerit Penjual Gorengan: Sekarang Stok Minyak Goreng Banyak, Tapi Mahal!

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads