Tulus juga mengatakan disparitas harga minyak goreng yang terjadi kala HET dicabut dapat memicu munculnya minyak oplosan. Akan muncul minyak goreng kemasan tapi isinya adalah minyak curah di pasar, sehingga pengoplos minyak ini masih bisa untung dari selisih harga yang ada.
Dengan begitu, kemungkinan minyak curah yang memang diperuntukan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah akan tetap langka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diwaspadai juga dengan ada kebijakan ini soal HET dicabut, itu akan memicu anomali salah satunya adalah minyak goreng oplosan. Jadi minyak subsidi yang curah itu dioplos jadi minyak kemasan kan harganya lebih mahal, dan untungnya lebih besar," papar Tulus.
Modus oplosan lainnya adalah menjual minyak goreng jenis curah dengan mengolah kembali minyak goreng jelantah alias minyak bekas pakai.
"Anomali lain, minyak curah abal-abal dibuat dari minyak jelantah dan diolah kembali jadi minyak kemasan dan dijual seolah-olah minyak baru," ungkap Tulus.
(hal/hns)