China terjebak dalam dilema ketika harus memilih antara pihak Rusia atau Ukraina. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya memberi peringatan adanya konsekuensi jika China memberi bantuan ke Rusia.
Perang Ukraina memaksa Presiden China Xi Jinping memilih hubungan perdagangan menguntungkan yang sudah berlangsung lama dengan Barat daripada kemitraan strategis yang berkembang dengan Moskow.
Berdasarkan arus perdagangan saja, baik China dan AS memiliki banyak hal yang dipertaruhkan setelah panggilan video hampir dua jam antara Biden dengan Xi pada Jumat (18/3). Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa sanksi terhadap Beijing adalah sebuah pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun hubungan perdagangan berkembang dengan Asia Tenggara dan ekonomi kurang bergantung pada perdagangan selama dekade terakhir, kepentingan ekonomi China tetap sangat condong ke demokrasi Barat.
Para analis mengatakan bahwa berpihak pada sekutu politik Rusia akan membuat ekonomi China terganggu. Pasalnya AS dan Uni Eropa masih mengkonsumsi lebih dari sepertiga ekspor China.
"Jika China harus membuat pilihan Rusia versus orang lain, itu tidak perlu dipikirkan lagi karena China sangat terintegrasi dengan semua ekonomi Barat ini," kata Senior Rekan di lembaga pemikir Peterson Institute for International Economics, Chad Bown dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2022).
Duta Besar China untuk AS, Qin Gang menekankan hubungan dekat China dengan Rusia. Hal itu dinilai sebagai hubungan bisnis yang normal antara dua negara berdaulat berdasarkan hukum Internasional, termasuk aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"China memiliki kerja sama perdagangan, ekonomi, keuangan, energi yang normal dengan Rusia," kata Qin ketika ditanya apakah China akan memberikan dukungan keuangan ke Rusia.
China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia dan pengekspor terbesar. Dengan ekonomi US$ 16 triliun dalam 20 tahun terakhir, ketergantungannya pada perdagangan dengan negara lain untuk kesejahteraan ekonominya telah berkurang.
Meski begitu, China masih bergantung pada perdagangan sekitar 35% dari PDB, dibandingkan AS 23% atau Jepang sebesar 31%.
Simak Video 'AS Sebut Rusia Minta Bantuan China, Beijing: Jangan Perburuk Situasi':