Maskapai China Eastern Airlines (CEA) telah memutuskan untuk menghentikan penerbangan sementara seluruh armada boeing 737-800 miliknya. Hal ini dilakukan usai pesawat penumpang jenis Boeing 737-800 jatuh di area pegunungan Guangxi, China bagian selatan.
Maskapai tersebut sekarang akan mengandangkan semua pesawat jenis 737-800. Selain itu, pihak maskapai juga menyebut sedang mengumpulkan lebih banyak informasi terkait kecelakaan ini.
Sebelumnya dilaporkan pesawat itu terjatuh di Distrik Teng, Wuzhou, Guangxi, dan menyebabkan kebakaran gunung. Insiden ini terjadi saat pesawat mengudara dari Kunming menuju menuju Guangzhou pada Senin (21/3) siang. Pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 itu dilaporkan membawa 132 orang, yang terdiri atas 123 penumpang dan sembilan awak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas penerbangan sipil China (CAAC) menyatakan jumlah korban jiwa dalam kecelakaan ini belum diketahui secara pasti penyebab jatuhnya pesawat juga belum diketahui.
Sebagai informasi, melansir dari situs resmi perusahaan, China Eastern Airlines merupakan salah satu dari tiga maskapai terbesar di Tiongkok. CEA pertama kali didirikan di Shanghai pada Januari 1957, dan merupakan maskapai Tiongkok pertama yang terdaftar di Pasar saham New York, Hong Kong dan Shanghai.
Sebagai anggota Aliansi SkyTeam, CEA telah memperluas jaringan penerbangannya ke 1.036 tujuan di 170 negara dan wilayah melalui kerja sama erat dengan maskapai anggota Aliansi SkyTeam. Omset penumpang tahunan CEA melebihi lebih dari 130 juta, peringkat 10 teratas di antara maskapai global.
Selain itu anggota Eastern Miles dapat menikmati hak keanggotaan 19 maskapai anggota SkyTeam dan lebih dari 790 ruang tunggu VIP bandara di seluruh dunia.
China Eastern Airlines mengoperasikan armada modern lebih dari 730 pesawat, yang merupakan salah satu armada termuda di maskapai besar di seluruh dunia. Selain itu, ia menawarkan armada Wi-Fi berbadan lebar dalam penerbangan skala terbesar dengan model komersial dan teknis terkemuka di Cina.
China Eastern memiliki dua hub inti domestik di Beijing dan Shanghai dengan empat bandara, dan hub regional di Xi'an, Kunming dan kota-kota lain. Lingkup bisnis di China mencakup semua bandara di kotamadya dan ibu kota provinsi serta bandara dengan omset di atas 10 juta penumpang.
Saat ini, CEA mengoperasikan 111 cabang domestik dan luar negeri di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah berturut-turut meluncurkan rute baru di sepanjang Belt and Road, memainkan peran positif dalam membangun Jalur Sutra di udara.
Selain itu berdasarkan laman resminya dikatakan bahwa maskapai tersebut berfokus pada penyediaan layanan transportasi penerbangan berkualitas tinggi. Karenanya CEA berkomitmen untuk menjadi pemasok layanan perjalanan udara yang cerdas dan telah mencapai tingkat kecelakaan nol dalam sepuluh tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, China Eastern telah memenangkan penghargaan di dalam dan luar negeri di bidang kualitas operasi, pengalaman layanan, CSR, dll., termasuk Flight Safety Diamond Award oleh CAAC - penghargaan keselamatan penerbangan tertinggi di China.
Sembilan tahun berturut-turut Top 50 Merek China Paling Berharga oleh lembaga pemeringkat merek terkenal di dunia WPP, empat tahun berturut-turut nominasi "Global Top 500 Most Valuable Brand" oleh lembaga pemeringkat merek Inggris - Brand Finance.
Dua tahun berturut-turut dari 20 peringkat Penghargaan Citra Global Perusahaan Tiongkok Teratas pertama dalam industri transportasi. Selain itu, China Eastern mendapat peringkat A dalam kriteria ESG (Environmental, Social and Governance) terbaru dan menempati peringkat pertama bersama lima maskapai lainnya, menurut penyusun indeks global MSCI.
Walaupun sangat disayangkan ketika akhirnya seluruh penghargaan tersebut harus hangus lantaran salah satu armada China Eastern Airlines jatuh di area pegunungan Guangxi, China bagian selatan.
Simak video 'Fakta Seputar Kecelakaan Tragis China Eastern Airlines':