Aset Mewah Bestie-nya Putin Diobok-obok Imbas Invasi Rusia ke Ukraina

Aset Mewah Bestie-nya Putin Diobok-obok Imbas Invasi Rusia ke Ukraina

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 22 Mar 2022 21:00 WIB
Vladimir Putin
Foto: Istimewa
Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina berdampak ke mana-mana hingga menyeret orang terdekat Presiden Vladimir Putin. Pengusaha-pengusaha kaya yang dipandang sebagai bagian dari lingkarannya ikut mendapat sanksi berat dari negara barat.

Sebuah jaringan pelaporan nirlaba telah meluncurkan pelacak aset Rusia. Itu merupakan sebuah database untuk melacak aset orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Putin.

Dilansir dari CNN, Selasa (22/3/2022), database itu dianggap paling komprehensif hingga saat ini. Alat itu interaktif dan menampilkan kekayaan besar yang dipegang di luar Rusia oleh oligarki dan tokoh kunci yang dekat dengan Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek investigasi menemukan lebih dari 150 aset dengan nilai sekitar US$ 17 miliar atau setara Rp 243,75 triliun (kurs Rp 14.338). Jumlah itu termasuk properti, pesawat pribadi, saham perusahaan, kapal pesiar, rumah mewah, dan masih banyak lagi.

"Rusia di bawah Vladimir Putin telah dikendalikan oleh sekelompok kecil orang, pendukung yang membuatnya tetap berkuasa sambil mengambil keuntungan dari sistem patronasenya dengan mengorbankan rakyat Rusia," kata Penerbit Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), Drew Sullivan.

ADVERTISEMENT

Sistem itu berada di bawah pengawasan baru sejak invasi Rusia ke Ukraina karena pemerintah Barat telah berusaha untuk membekukan aset luar negeri Putin dan oligarki. Tujuan sanksi bertindak sebagai hukuman bagi penguasa Rusia dan mencoba memaksa Putin mundur.

Siapa saja daftar crazy rich Rusia yang kena sanksi Barat? Buka halaman selanjutnya.

1. Alisher Usmanov

Usmanov disebut-sebut sebagai oligarki favorit Putin. Dia juga salah satu yang terkaya, bernilai sekitar US$ 17,6 miliar (Rp 253 triliun) menurut Forbes.

Usmanov mengepalai USM Holdings, konglomerat besar yang terlibat di sektor pertambangan dan telekomunikasi. Salah satu anak perusahaannya adalah jaringan seluler terbesar kedua Rusia, MegaFon.

Uni Eropa (UE) mengumumkan sanksi terhadap Usmanov pada 28 Februari, diikuti Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Usmanov menyebut sanksi itu tidak adil dan berkata semua tuduhan terhadapnya adalah dusta.

Usmanov memiliki superyacht bernama Dilbar yang sedang direparasi di Hamburg dan terancam disita. Di Inggris, investasinya yang paling mencolok adalah properti di mana ada dua rumah mewah, satu di London dan satu di Surrey. Keduanya telah dibekukan oleh otoritas Inggris.

2. Roman Abramovich

Abramovich adalah salah satu miliarder Rusia paling terkenal berkat kesuksesan klub sepak bolanya, Chelsea FC. Dia belum dikenai sanksi, kemungkinan karena tidak kelihatan begitu berpengaruh dibandingkan rekan-rekan Putin lainnya.

Abramovich dengan tegas menyangkal memiliki hubungan dekat dengan Putin atau Kremlin, namun kekayaannya yang diperkirakan bernilai US$ 12,4 miliar (Rp178 triliun) akan terancam jika dikenai sanksi.

Abramovich menjadi kaya pada tahun 1990-an dan merupakan salah satu oligarki di masa kepresidenan Boris Yeltsin. Peruntungan terbesarnya ialah membeli perusahaan minyak Sibneft dengan harga diskon.

Sebuah rumah besar di Pegunungan Rocky yang dimiliki Abramovich kemungkinan akan jadi salah satu aset pertama yang dibekukan oleh pemerintah AS. Rumah itu seluas 14.000 kaki persegi di atas lahan 200 hektar di Snowmass, Colorado, tepat di luar Aspen.

Miliarder Rusia yang terkenal di Barat itu membelinya pada 2008 seharga US$ 36,5 juta atau setara Rp 520,93 miliar (kurs Rp 14.272). Pialang lokal mengatakan properti itu kemungkinan terjual lebih dari US$ 50 juta atau Rp 713,6 miliar karena harga melonjak, menjadikannya rumah termahal kedua yang pernah dijual di daerah Aspen.

"Ini adalah properti yang luar biasa dan sangat langka. Banyak klien saya menanyakan hal itu," kata pendiri tim pialang Saslove & Warwick di Douglas Elliman Real Estate, Riley Warwick dikutip dari CNBC.

Abramovich juga memiliki rumah bergaya chalet seluas 5.500 kaki persegi di Snowmass Village yang dibeli pada 2008 seharga US$ 11,8 juta. Properti itu tak jauh dari rumahnya yang lebih besar, kemungkinan berfungsi sebagai wisma, rumah penjaga atau rumah ski karena berada di sebelah lereng.

Buka halaman selanjutnya buat dapat daftar selanjutnya.

3. Oleg Deripaska

Ketika Putin berkuasa, Deripaska luar biasa kaya di mana hartanya mencapai US$ 28 miliar, tetapi sekarang diduga hanya bernilai US$ 3 miliar (Rp 2,1 triliun).

Deripaska menjadi kaya pada tahun 1990-an, memenangkan persaingan ketat untuk industri aluminium. AS mengatakan dia terlibat dalam pencucian uang, suap, pemerasan, dan penipuan, serta telah memerintahkan pembunuhan seorang pengusaha, dan punya koneksi ke salah satu organisasi kriminal Rusia.

Meskipun, Deripaska menyangkal semua tuduhan tersebut. Dia rugi besar pada krisis finansial 2008 dan butuh Putin untuk menyelamatkannya.

Deripaska memiliki properti mewah bergaya art deco di Surrey, Inggris, yang diusahakan untuk dijual dengan harga Pound 18 juta sejak hubungan Inggris-Rusia memburuk menyusul pembunuhan eks-mata-mata Rusia Sergei Skripal.

Dia juga punya satu yacht, Cilo, yang terlihat di Maladewa. Tidak seperti banyak oligarki lainnya, Deripaska vokal tentang pandangannya mengenai perang di Ukraina.

Dia menyuarakan perdamaian di media sosial. "Negosiasi perlu dimulai sesegera mungkin!" tulisnya.

4. Igor Sechin

Hubungan Sechin dengan Putin cukup erat dan sudah berlangsung lama, menurut UE yang mengumumkan sanksi terhadapnya pada 28 Februari. Dia disebut-sebut sebagai salah satu penasihat Putin yang paling dekat dan paling terpercaya, sekaligus kawan pribadinya.

AS menerapkan sanksi terhadapnya pada 2014, yang ia sebut sepenuhnya tidak bisa dibenarkan dan ilegal. Mereka mengumumkan sanksi baru terhadapnya pada 24 Februari.

Sechin menjalani kariernya dengan berpindah-pindah pekerjaan antara politik dan bisnis, kadang-kadang memegang jabatan senior di kedua bidang pada waktu yang sama. Ketika Putin menjadi perdana menteri, dia menjadi deputinya, dan sekarang memimpin perusahaan minyak milik negara Rosneft.

Sechin bekerja dengan Putin di kantor walikota di St Petersburg pada 1990-an, dan diyakini banyak orang sebagai anggota badan intelijen yang ditakuti, KGB, meskipun ia sendiri tidak pernah terang-terangan mengakuinya.

Tidak ada yang tahu berapa banyak uang yang dimiliki Sechin, namun Prancis telah merampas sebuah yacht bernama Amore Vero yang dikaitkan dengannya.

Hal itu mereka lakukan setelah istri kedua Sechin, Olga Sechina, beberapa kali mengunggah foto dirinya sedang berada di sana. Saat ini mereka sudah bercerai.

5. Alexey Miller

Miller adalah teman lama Putin lainnya. Dia juga membangun kariernya di atas kesetiaan pada sang presiden, mulai dari ketika menjadi deputi Putin di komite hubungan internasional di pemerintah kota St Petersburg pada 1990-an.

Dia telah mengepalai perusahaan gas milik negara yang berpengaruh, Gazprom, sejak 2001. Duta besar AS untuk Moskow pada 2009 menjabarkan Gazprom sebagai tidak efisien, didorong motif politik, dan korup.

Dia tampaknya tidak memiliki aset yang mudah dilacak di luar Rusia dan tidak ada informasi mengenai jumlah kekayaannya.

6. Pyotr Aven

UE menjabarkan Pyotr Aven sebagai salah satu oligarki terdekat Putin dan Mikhail Fridman sebagai penyokong lingkaran dalam Putin. Bersama-sama, keduanya mendirikan Alfa-Bank, bank swasta terbesar di Rusia.

Mereka diperingatkan oleh Putin pada 2016 untuk melindungi kepentingan mereka dari sanksi di masa depan. Keduanya mundur dari perusahaan investasi LetterOne di London, yang mereka dirikan hampir 10 tahun lalu karena saham mereka dibekukan oleh sanksi UE pada 28 Februari.

Aven juga mengundurkan diri dari jabatan wali di Royal Academy of Arts di London. Dua pengusaha itu berkata mereka akan menantang alasan yang dusta dan tidak berdasar untuk penerapan sanksi ini dengan keras dan melalui berbagai cara yang bisa dilakukan.

Fridman, yang diduga memiliki kekayaan sekitar US$ 12 miliar (Rp 172 triliun), tinggal di London dan memiliki properti mewah di London utara yang ia beli seharga Pound 65 juta pada 2016. Sementara Pyotr Aven diduga memiliki kekayaan sekitar US$ 4,8 miliar (Rp 69 triliun).


Hide Ads