Salah satu orang terkaya di Afrika Aliko Dangote membuka pabrik pupuk terbesar di Afrika. Hal ini karena perang antara Rusia dan Ukraina mengancam pasokan pupuk ke negaranya hingga mengancam krisis pangan dunia.
Dikutip dari CNN disebutkan Dangote berinvestasi senilai US$ 2,5 miliar untuk pendirian pabrik pupuk urea dan amonia.
Dia ditugaskan oleh Presiden Nigeria Muhammadu Buhari untuk membangun pabrik pupuk di Lagos. Sebelumnya Dangote juga berencana untuk membangun kilang minyak dengan kapasitas 650.000 barel per hari pada akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang meminta kami untuk menjual (pupuk) itu," kata dia dikutip dari CNN, Jumat (25/3/2022).
Dangote juga menyebut jika mereka akan menyeleksi ketat siapa saja pihak yang bisa membeli pupuk produksi mereka.
Sekadar informasi pabrik pupuk ini berdiri di atas lahan seluas 500 hektar di pinggiran Lagos. Kapasitas produksi ditargetkan 3 juta metrik ton urea per tahun. Pabrik ini disebut-sebut akan menjadi pabrik pupuk terbesar kedua di dunia.
Dangote menilai jika pembukaan pabrik ini memang merespon kondisi kritis akibat perang Ukraina dan Rusia. Perang itu mengancam pasokan pangan global terganggu.
Apalagi Rusia dan Ukraina merupakan negara pemasok utama urea, kalium dan fosfat yang merupakan komponen utama pembuat pupuk.
Urea dan amonia merupakan bahan yang sangat penting untuk petani dalam memproduksi bahan pangan. Jika akses pupuk berkurang drastis hal ini akan mempengaruhi rantai pasok pangan global.
"Kami merasa beruntung memiliki tanaman ini. Semuanya berada dalam waktu yang tepat ketika konflik Ukraina-Rusia terjadi. Ini diharapkan bisa membantu banyak negara Afrika," jelas dia.
Selama ini Nigeria berupaya untuk melakukan diversifikasi ekonomi dari minyak selama beberapa waktu. Kemudian Dangote percaya bahwa pabrik tersebut bisa menghasilkan pendapatan ekspor negara sebesar US$ 5 miliar setiap tahunnya.
"Ini akan berdampak besar dan signifikan untuk perekonomian Nigeria," jelas dia.
Gubernur Bank Sentral Godwin Emefiele mengungkapkan pemangkasan impor pupuk dan memproduksi di dalam negeri menjadi pilar utama untuk swasembara komoditas.
Selama lima tahun terakhir, 35 juta kantong pupuk diproduksi di Nigeria. Hal ini turut mempengaruhi pembayaran impor yang turun signifikan.
Selain itu investasi di industri pupuk juga terus meningkat. "Saat ini Nigeria swasembada produksi urea, kami juga menjadi produsen urea terkemuka di benua Afrika," jelasnya.
(kil/das)