Pemerintah sedang menggalakkan program pembelian produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel dengan banyaknya pembelian barang impor yang ternyata dilakukan oleh instansi pemerintah.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan ada upaya kawin paksa di balik pembelian produk dalam negeri oleh pemerintah.
Dia bilang banyak juga instansi pemerintah dan BUMN yang menolak pembelian produk lokal. Namun, pihaknya memaksakan agar instansi pemerintah membeli produk yang memang bisa diproduksi di dalam negeri daripada impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun ini pakai istilah shotgun wedding atau kawin paksa. Jadi ini ada kawin paksa juga, kadang ada yang nggak suka juga pak (instansi pemerintah membeli produk lokal). Kita paksain karena barangnya ada pak di sini," kata Luhut saat memberikan sambutan di depan Jokowi dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3/2022).
"Kita paksain semua ini pak namun nyatanya efektif kok ini pak," ujarnya.
Luhut selama ini memang menjabat sebagai ketua tim nasional Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri atau P3DN. Pihaknya sejak 3 hari lalu sedang melakukan bussines matching antara pelaku industri dan UMKM dalam negeri dengan instansi pemerintah.
Instansi pemerintah diminta untuk memenuhi belanja barang dan jasa dengan produk buatan dalam negeri. Dari bussines matching yang dilakukan, Luhut bilang sudah ada Rp 214 triliun produk dalam negeri yang dibeli pemerintah.
Berlanjut ke halaman berikutnya.