Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran belanja negara Rp 282,7 triliun per Februari 2022. Realisasi tersebut setara 10,4% terhadap total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini.
"Sampai dengan akhir Februari APBN kinerjanya baik. Belanja negara kita mencapai Rp 282,7 triliun. Ini artinya 10,4% dari total APBN sudah kita jalankan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Edisi Maret 2022, Senin (28/3/2022).
Rincian anggaran negara yang sudah terpakai adalah untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp 78,6 triliun atau 8,3% terhadap APBN, utamanya dimanfaatkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, kegiatan operasional K/L untuk pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan irigasi, serta penyaluran berbagai bansos ke masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya belanja non K/L Rp 93,6 triliun atau setara 9,4% terhadap APBN, utamanya didukung penyaluran subsidi energi dan pembayaran pensiun atau jaminan kesehatan aparatur sipil negara (ASN).
"Kemudian transfer daerah mencapai Rp 110,5 triliun atau 14,4% dari alokasi APBN," sebut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Kemudian pembiayaan investasi realisasinya 12 triliun 15 Maret 2022. pembiayaan investasi ditujukan untuk Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) sebesar Rp 10 triliun, kasih pemerintah untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 2 triliun.
"Ini semuanya menggambarkan bahwa secara strategis APBN akan terus berperan untuk memulihkan ekonomi dan tetap menangani pandemi karena itu penting, memulihkan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, memulihkan ekonomi dengan mendukung UMKM, memulihkan ekonomi melalui belanja negara, dan juga untuk masyarakat dari sisi kesehatan," tambah dia.