Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kesehatan sopir bus saat ini sering luput dari perhatian. Buktinya, dia masih menemukan adanya sopir-sopir bus yang darah tinggi dan terus menerus mengendarai bus ke sana sini.
Menurutnya, hal ini bisa membahayakan penumpang. Budi Karya mengatakan pengecekan dan pemenuhan keselamatan bukan cuma dari kendaraannya saja namun pengemudinya juga.
"Saya temui di Kampung Rambutan mereka darah tinggi, mungkin karena penghidupannya lakukan kegiatan sehari-hari. Tapi ini Bahaya," ungkap Budi Karya dalam dalam sambutannya di Rakor Teknis Perhubungan Darat tahun 2022, Selasa (29/3/2022).
Keamanan bagi penumpang menurutnya adalah key performance indicator (KPI) utama yang harus dipenuhi oleh penyelenggara transportasi, termasuk pada keamanan awak armada transportasi. Maka dari itu, Budi Karya menilai perlu adanya dokter atau petugas kesehatan yang berjaga di sekitar terminal.
"Di terminal ini harus adakan dokter untuk berikan layanan. Maka Dishub dan BPTD saya minta agar care terhadap sopir-sopir soal kesehatan, kita bisa bekerjasama dengan Kemenkes," tutur Budi Karya.
Budi Karya juga mewanti-wanti agar seluruh awak bus berada dalam kondisi fit saat mengangkut penumpang. Khususnya selama periode musim mudik yang akan tiba. Dia pun menilai pengecekan kesehatan mendesak menjelang periode angkutan mudik Lebaran.
"Kalau sakit, berikan pengobatan. Memang ada BPJS Kesehatan, tapi secara intensif korporasi perlu memberikan perhatian khusus," ucap Budi Karya.
(hal/dna)