Penjelasan Dirut Damri
Direktur Utama Perum Damri Milatia Moemin mengatakan 40% dari rute Damri memang melayani daerah perintis sebagai penugasan dari negara. Selama tidak beroperasi saat awal pandemi COVID-19, pihaknya juga melakukan aksi kemanusiaan.
"Pada saat tidak diperbolehkan jalan, kita harus mengangkut para medis waktu itu dari rumah sakit rujukan ke asrama-asrama mereka. Lalu kemudian dengan shift dan lain-lain kami harus mengembalikan mereka pada shift tertentu. Jadi ada penugasan pemerintah di sini yang tidak bisa dilayani oleh operator lain," bebernya.
Milatia menyebut kinerja bisnisnya yang tidak untung juga akibat dari pandemi COVID-19. Saat ada aturan pengetatan perjalanan, pendapatannya diakui turun lebih dari 70%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2018 kami untung, 2019 masih untung. 2020 karena COVID, income kami turun hampir 70% karena kami tidak bisa jalan, rugi Rp 220 miliar. 2021 income mulai naik lagi tapi memang belum normal, masih rugi Rp 170 miliar," ungkapnya.
(aid/ara)