Bali Kembali Bergeliat, Pelaku UMKM Mulai Bisa 'Bernafas'

Bali Kembali Bergeliat, Pelaku UMKM Mulai Bisa 'Bernafas'

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 04 Apr 2022 11:12 WIB
pariwisata bali
Foto: Dok. Istimewa

Hal senada juga disampaikan oleh Ane, seorang ibu paruh bayu asal Banyuwangi yang sudah puluhan tahun menjadi pedagang oleh-oleh baju di Bali. Ia mengaku selama 2 tahun terakhir beberapa kali banting setir berjualan barang lain, namun tak banyak mendapat keuntungan.

Setelah pariwisata Bali mulai dibuka, Ane kembali berdagang baju menyasar wisatawan.

"Ada lah (turis) lokal sekarang, biasanya sama bule jualannya. Gara-gara Corona abis bulenya," kata Ane.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ane pun mengikuti sejumlah teman sesama pedagang oleh-oleh membuka lapak di sekitaran toko Joger untuk mencari pembeli.

"Soalnya banyak bus pariwisata ke Joger. Saya baru 4 hari jualan di sini. Kami coba cari peruntungan. Lumayan karena Joger, kami juga jadi kecipratan rezeki," sebut Ane.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya pedagang baju saja yang banyak didatangi pembeli. Salah satu PKL yang menjual penganan khas Bali, Dade menyatakan kini sudah bisa bernafas lega sebab dagangannya setiap hari laku dibeli.

"Rame di Joger sini. Saya pindah-pindah awalnya, tapi 2 mingguan coba jualan di sini, lumayan jadi lebih banyak dapat berkatnya," ujar Dade.

Toko Joger Pabrik Kata Kata sendiri memang sudah banyak didatangi para wisatawan yang datang ke Bali. Dengan protokol kesehatan ketat, manajemen mengatur agar pembeli yang datang tetap nyaman saat berbelanja namun juga aman terhindar dari penyebaran virus COVID-19.

"Saya dan keluarga kalau ke Bali pasti ke sini sih emang belanjanya. Karena lengkap ya macem-macem ada, dan Joger kan unik ya barang-barangnya. Baju-bajunya juga khas banget," ucap salah seorang pelanggan di toko Joger Pabrik Kata Kata bernama Ari.

Perempuan asal Jakarta itu mengaku bersyukur kini Bali perlahan mulai kembali bisa menghidupkan pariwisatanya. Ari juga menyatakan, ia banyak membeli di toko UMKM-UMKM untuk membantu perekonomian Bali.

"Karena kalau dengar cerita mereka miris sekali, banyak juga yang usaha kecil gulung tikar gara-gara pandemi. Semoga Bali bisa kembali hidup lagi seperti sebelum COVID, karena Bali kan ikon pariwisata kebanggaan Indonesia ya," terang dia.

Sekalipun traffic di sekitar lokasi perbelanjaan oleh-oleh seperti si Jalan Kuta Raya terkadang padat, Ari menilai hal itu wajar mengingat ada banyak aktivitas perekonomian di daerah tersebut.

"Ya kan pusat perbelanjaan di sini nggak cuma satu aja, ada banyak juga. Tempat kuliner juga banyak. Wajarlah kalau agak macet-macet dikit. Namanya tempat wisata di mana-mana juga macet," tukas Ari.



Simak Video "3 Kota di Indonesia yang Banyak Dikunjungi Dalam 5 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads