Kemenhub Perluas Digitalisasi Pelabuhan di Jatim, Ini Tujuannya

Kemenhub Perluas Digitalisasi Pelabuhan di Jatim, Ini Tujuannya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Apr 2022 21:30 WIB
Dwelling Time di Tanjung Priok Kurang Dari 3 Hari

Beberapa kapal barang tampak menunggu giliran masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2017).  
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G. Masassya, mengatakan waktu tunggu petikemas di pelabuhan atau dwelling time saat ini sudah di bawah tiga hari. Grandyos Zafna/detikcom

-. Pasalnya, kapal-kapal yang tiba di pelabuhan tak lagi menggunakan dokumen fisik dalam proses pengeluaran barang. Pelabuhan Tanjung Priok sudah beroperasi inaportnet sejak akhir tahun lalu sehingga pengurusan barang semuanya online.

-. Selain itu, sistem pembayaran juga tidak menggunakan uang tunai. Para pengguna jasa pelabuhan bisa memanfaatkan layanan e-billing yang dapat di cetak di kantor masing-masing.

-. Perseroan membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia yang profesional dalam mengelola pelabuhan, sehingga dwelling time dapat dipangkas lebih signifikan. Apalagi, pemerintah menargetkan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi pelabuhan transhipment terbesar di kawasan Asia.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna

Selain tu saat ini implementasi inaportnet telah berkembang dan berproses untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian lembaga lain sejalan dengan upaya pemerintah dalam penataan Nasional Logistik Ekosistem dan Program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas-PK). "Untuk itu agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab," jelasnya.

Dalam penerapan aplikasi Aplikasi Inaportnet nanti, ada tiga aspek yang harus dijunjung tinggi yaitu komitmen, koordinasi dan inovasi. Semua aspek tersebut dapat terpenuhi dengan kerja keras bersama semua pihak yang terlibat dan komitmen untuk patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati.

"Tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, maka Aplikasi ini tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan barang di pelabuhan," ungkapnya.

Selain itu, Capt Mugen menjelaskan pentingnya aspek kedua dan ketiga yaitu koordinasi dan inovasi. Dimana semua pihak dituntut untuk dapat saling menghormati dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan khalayak yang lebih luas, serta terus meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin baik selama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya aspek terakhir yang harus dipupuk adalah inovasi, yaitu selalu mencari cara dan terobosan baru untuk terus memperbaiki kinerja dan pencapaian di masa mendatang, dan terus berinovasi agar bisa membuat Aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah dicapai sekarang.

"Untuk itu, saya minta kepada pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. Dengan komitmen, koordinasi, dan inovasi, marilah kita bersama-sama berupaya agar Aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sukses," jelas dia.

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor KSOP Kelas IV Probolinggo; General Manajer PT. Pelindo Cabang Probolinggo; Direktur Utama PT. Sarana Lintas Bahari; Kepala Bagian Umum dan SDM BUP PT. Delta Artha Bahari Nusantara; Manager Operasi UP Paiton PT. Pembangkitan Jawa Bali; Fuel and Ash Manager PT. Paiton Energy; Shipping Logistic Planning PT. Jawa Power; dan Tim Pengembang Aplikasi Inaportnet dan peserta lainnya baik secara langsung maupun daring.


(kil/ara)

Hide Ads