2. Inflasi RI Sebesar 3,6%
Jiro juga mengatakan kemungkinan inflasi di Indonesia akan meningkat tahun ini. Bila rata-rata inflasi mencapai 1,8% tahun lalu, diperkirakan akan naik menjadi 3,6% pada 2022 ini.
Menurut Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma inflasi terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang pesat setelah pandemi menurun di Indonesia. Namun, pemicu utama inflasi di Indonesia sebetulnya adalah karena adanya kenaikan harga barang dan komoditas secara global.
"Inflasi meningkat karena adanya kenaikan aktivitas ekonomi dan juga saat ini adanya kenaikan harga komoditas global," ujar Henry Ma dalam acara yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. RI Butuh Pertumbuhan Ekonomi 5,8%
Indonesia bercita-cita jadi negara maju alias high income country di tahun 2045. Untuk mencapai hal tersebut ekonomi Indonesia harus tumbuh signifikan setiap tahun.
Menurut ekonom Asian Development Bank (ADB) Priasto Aji, Indonesia harus memiliki pertumbuhan ekonomi di level 5,7% selama tahun 2020-2030. Kemudian, di tahun 2030 hingga 2040 pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata harus menyentuh 5,8%.
"Sesuai simulasi kami, untuk mencapai negara higher income di tahun 2045, kita butuh pertumbuhan 5,7% secara rata-rata di tahun 2020-2030. Kemudian, 5,8% dari tahun 2030-2040," papar Priasto Aji.
Dalam catatan detikcom, Indonesia masih berada di kelas negara lower middle income alias negara dengan penghasilan menengah ke bawah. Hal ini sesuai dengan laporan Bank Dunia 1 Juli 2021 silam. Dalam laporan itu, assessment Bank Dunia terkini menyatakan GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi US$ 3.870.
Padahal, tahun sebelumnya atau di 2019 Indonesia berada di level US$ 4.050 dan hal itu sempat membuat Indonesia naik kelas menjadi negara upper middle income country alias negara berpenghasilan menengah ke atas.
(dna/dna)