3 Ramalan ADB Soal Pertumbuhan Ekonomi RI

3 Ramalan ADB Soal Pertumbuhan Ekonomi RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 06 Apr 2022 18:00 WIB
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menghadapi ancaman pandemi COVID-19. OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,9% di tahun 2021.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Asian Development Bank (ADB) mengeluarkan prediksi ekonomi terbarunya untuk Indonesia. Tahun ini ekonomi Indonesia diramal akan tumbuh positif.

ADB menilai ada perbaikan dari sisi permintaan dan konsumsi masyarakat yang memicu hal itu terjadi. Seperti apa ramalan ADB ke ekonomi RI?

1. Ekonomi RI Tumbuh 5%

ADB memprediksi tahun ini ekonomi Indonesia akan tumbuh di level 5%. Perbaikan permintaan dan konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor yang meningkat jadi pemicu utamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu di tahun depan ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan mencapai 5,2%.

"Kami memprediksi GDP di Indonesia akan meningkat menjadi 5% tahun ini, dan 5,2% di tahun depan. Hal ini didorong oleh kenaikan konsumsi masyarakat dan performa ekspor yang sangat solid," ungkap Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam konferensi pers virtual Asian Development Outlook 2022, Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENT

Jiro mengatakan ekonomi Indonesia sudah mulai pulih sejak tahun 2021, hal ini didorong oleh penanganan pandemi COVID-19 yang baik.

"Meski ada pandemi dan ada ancaman Omicron, namun penanganan kesehatan dan percepatan vaksinasi telah membuat ekonomi Indonesia lebih terbuka," ujar Jiro.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

2. Inflasi RI Sebesar 3,6%

Jiro juga mengatakan kemungkinan inflasi di Indonesia akan meningkat tahun ini. Bila rata-rata inflasi mencapai 1,8% tahun lalu, diperkirakan akan naik menjadi 3,6% pada 2022 ini.

Menurut Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma inflasi terjadi disebabkan oleh adanya kenaikan kegiatan ekonomi yang pesat setelah pandemi menurun di Indonesia. Namun, pemicu utama inflasi di Indonesia sebetulnya adalah karena adanya kenaikan harga barang dan komoditas secara global.

"Inflasi meningkat karena adanya kenaikan aktivitas ekonomi dan juga saat ini adanya kenaikan harga komoditas global," ujar Henry Ma dalam acara yang sama.

3. RI Butuh Pertumbuhan Ekonomi 5,8%

Indonesia bercita-cita jadi negara maju alias high income country di tahun 2045. Untuk mencapai hal tersebut ekonomi Indonesia harus tumbuh signifikan setiap tahun.

Menurut ekonom Asian Development Bank (ADB) Priasto Aji, Indonesia harus memiliki pertumbuhan ekonomi di level 5,7% selama tahun 2020-2030. Kemudian, di tahun 2030 hingga 2040 pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata harus menyentuh 5,8%.

"Sesuai simulasi kami, untuk mencapai negara higher income di tahun 2045, kita butuh pertumbuhan 5,7% secara rata-rata di tahun 2020-2030. Kemudian, 5,8% dari tahun 2030-2040," papar Priasto Aji.

Dalam catatan detikcom, Indonesia masih berada di kelas negara lower middle income alias negara dengan penghasilan menengah ke bawah. Hal ini sesuai dengan laporan Bank Dunia 1 Juli 2021 silam. Dalam laporan itu, assessment Bank Dunia terkini menyatakan GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi US$ 3.870.

Padahal, tahun sebelumnya atau di 2019 Indonesia berada di level US$ 4.050 dan hal itu sempat membuat Indonesia naik kelas menjadi negara upper middle income country alias negara berpenghasilan menengah ke atas.


Hide Ads