Enak Banget! Kerja Cuma 5 Jam Seminggu, Pria Ini Kantongi Rp 2 M/Bulan

Enak Banget! Kerja Cuma 5 Jam Seminggu, Pria Ini Kantongi Rp 2 M/Bulan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 08 Apr 2022 13:10 WIB
A young entrepreneur boy businessman is dressed in business attire and is working hard on his business while earnings in US currency are raining from the sky. He loves earning money from his new business and saving his money in the bank.
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Pemuda bernama Graham Cochrane memiliki penghasilan US$ 160.000 atau setara Rp 2,2 miliar (kurs Rp 14.300) per bulan. Hasil itu didapat hanya dengan bekerja 5 jam per minggu atau kurang lebih 20 jam sebulannya.

Saat ini, pria berusia 38 tahun itu merupakan pendiri dari The Recording Revolution, sebuah perusahaan di bidang musik yang berdiri pada 2009. Bidang itu pula yang merupakan minatnya sendiri.

Dalam mendapatkan pundi-pundi uang itu, Cochrane melalui perjalanan yang panjang. Pada dasarnya Cochrane mengakui dia menyukai musik dan bercita-cita menjadi musisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, dia meniti karier itu dimulai dengan bekerja di perusahaan teknisi audio. Ia bekerja dari jam 9 pagi jam 5 sore. Sambil ia juga mengembangkan bisnisnya sebagai produsen musik lepas. Bisanya ia memproduseri artis-artis indie.

Kemudian, pada 2009 saat dia berusia 26 tahun, dia harus kehilangan pekerjaannya. Kemudian saat itulah dia fokus untuk membangun bisnis produksinya sendiri.

ADVERTISEMENT

Kala itu, Cochrane telah menikah. Dengan bisnisnya saat itu dia hanya bisa menghasilkan US$ 800 dan US$ 1.000 per bulan. Sementara istrinya menghasilkan antara US$ 500-1.000 per bulan sebagai fotografer.

"Di atas penghasilan lepas kami, kami hidup dari tabungan dan kupon makanan kami. Kami juga menjadi orang tua baru. Saat itulah tekanan keuangan benar-benar mulai muncul," katanya dikutip dari CNBC, Jumat (8/4/2022).

Kemudian, pada akhir 2009, dia memutuskan untuk memulai membuat blog musik di bawah nama The Recording Revolution. Dia juga membuat akun YouTube dengan nama bisnisnya itu.

Ia mengaku saat itu pikirannya adalah di dunia yang sudah serba online akan membantunya mendapatkan lebih banyak klien produksi. "Butuh beberapa waktu bagi saya untuk belajar bagaimana mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan," lanjutnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Awalnya, Cochrane hanya memposting tiga tulisan di blognya dan satu video di YouTube per minggu. Dalam kontennya itu, dia memberikan petunjuk langkah demi langkah yang cepat untuk teknik perekaman dan pengeditan, Lengkap dengan ulasan produk dan wawancara dengan musisi dan produser.

Pada tahun pertama di YouTube, penonton kontennya naik dari 60 per hari menjadi 2.000 per hari. Seiring bertambahnya jumlah penonton, Cochrane melihat peluang untuk terus mengembangkan kontennya.

"Awalnya, saya menghasilkan US$ 200 hingga US$1.000 per bulan melalui sponsor video dan pendapatan iklan. Untuk mendapatkan kesepakatan ini, saya membuat kit pers yang membagikan situs web dan demografi pembaca saya, dan mengirimkannya ke merek yang membuat produk yang diinginkan audiens saya," jelasnya.

Pada tahun 2010 barulah bisnisnya dikembangkan dengan meluncurkan produk digital sendiri. Seperti e-Book atau kursus online.

Berjalannya waktu hingga ke 2022, penghasilannya sudah berlebih. Kontennya di blog dan YouTube The Recording Revolution saja meraup US$ 40.000 per bulan. Kemudian dari pelatihan online penghasilannya US$ 120.000/bulan.

Jadi totalnya sebulan bisa menghasilkan US$ 160.000. "Di antara dua bisnis saya, sekarang saya bekerja hanya lima jam per minggu, dan saya dapat menghabiskan sisa waktu saya bersama keluarga," ungkapnya.


Hide Ads