Ada banyak tradisi untuk menyambut hari raya Idulfitri. Salah satu yang lekat dengan Lebaran adalah berbelanja baju baru.
Belanja baju baru bak menjadi hal yang wajib dilakukan di perayaan Lebaran. Di mana pun dari Sabang sampai Merauke masyarakat menyamabangi penjual baju.
Melansir Historia, saat masa kolonial daerah yang terkenal masyarakatnya gemar berbelanja baju baru adalah Jakarta yang ketika itu bernama Batavia. Snouck Hurgronje, penasihat urusan pribumi untuk pemerintah kolonial, mencatat kebiasaan ini pada awal abad ke-20.
"Lebih banyak uang dikeluarkan di Betawi dibandingkan dengan kebanyakan tempat lain karena pembelian petasan, pakaian, dan makanan pada hari Lebaran," tulis Snouck dalam suratnya yang termuat dalam "Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1936 Jilid IV".
Hal yang sama juga terjadi di masa ini. Masyarakat Jakarta masih suka berbelanja baju baru jelang Lebaran.
Bahkan, Jakarta memiliki Pasar Tanah Abang yang tidak hanya menjadi tempat favorit masyarakat warga Jakarta belanja baju baru, tapi juga masyarakat luar Jakarta.
Seperti Santi (44) warga Bogor yang rela jauh-jauh datang ke Pasar Tanah Abang. Ia bahkan membeli baju baru di Pasar Tanah Abang jauh sebelum Ramadan.
"Iya mending beli sekarang daripada nunggu Lebaran kan," ujar Santi saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022).
Namun ternyata perkiraannya salah. Pasalnya, kondisi Pasar Tanah Abang ramai pengunjung. "Iya, ternyata ramai banget ya di dalem. Karena udah mau puasa mungkin ya," ungkapnya.
(dna/dna)
