Sektor Pertanian RI Bisa Pakai Sistem Blockchain, Apa Untungnya?

Sektor Pertanian RI Bisa Pakai Sistem Blockchain, Apa Untungnya?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 11 Apr 2022 14:58 WIB
Pengojek mengangkut karung berisi gabah di area persawahan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/3/2022). Petani di daerah itu memanfaatkan jasa ojek pertanian untuk mengangkut hasil panen mereka dengan tarif Rp10 ribu per karung. ANTARA FOTO/Arnas Padda/rwa.
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA

Indonesia beruntung memiliki tanah subur yang luas dan berlimpah, yang menjadikannya salah satu negara pertanian terkemuka di dunia. Sebagai produsen utama minyak sawit, karet alam, kakao, kopi, teh, singkong, beras, dan rempah-rempah tropis, kemajuan teknologi blockchain sejalan dengan visi untuk memaksimalkan sumber daya dan pemberdayaan masyarakat.

Collin percaya bahwa kaum muda harus merangkul munculnya teknologi blockchain untuk menciptakan sistem yang bermanfaat bagi masyarakat. Di sekolah, Collin saat ini memimpin klub JIS Metaverse, komunitas berbasis blockchain dengan lebih dari 130 siswa sekolah menengah yang bertujuan untuk membangun, belajar, dan berinvestasi.

Sistem pertanian blockchain dapat mengubah proses tradisional yang ada agar memaksimalkan potensi mengambil peran bagian yang lebih adil dari pasar dan produksi yang lebih efisien melalui teknologi. Hal mana tujuan akhirnya adalah memberdayakan petani.

Pada masa depan, Collin berharap untuk terus melakukan penelitian dan inovasi tentang bagaimana negara-negara dapat merangkul penggunaan teknologi blockchain untuk mendapatkan keuntungan dalam industri pertanian.


(fdl/fdl)

Hide Ads