Nah Lho! Terminal Bus Jadi Sepi Gara-gara Travel Gelap

Nah Lho! Terminal Bus Jadi Sepi Gara-gara Travel Gelap

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 14 Apr 2022 08:00 WIB
Suasana di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, tampak normal jelang libur Nataru. Belum ada lonjakan penumpang yang berarti.
Ilustrasi Terminal Bus/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Belakangan ini terminal bus mulai sepi ditinggal penumpang. Kementerian Perhubungan pun mengakui hal itu, saat ini terminal bus memang makin sepi.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyatakan sebenarnya biang kerok utama yang menjadikan terminal bus makin sepi adalah menjamurnya travel gelap.

Dia mengatakan telah terjadi penurunan penumpang di terminal bus, khususnya yang ada di kota besar. Hal itu terjadi karena banyak travel gelap yang menawarkan penumpang bepergian di sekitar terminal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang ini beberapa terminal jadi cukup sepi dan menurun dari beberapa tahun lalu salah satu penyebabnya adalah maraknya travel gelap," ungkap Budi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (13/4/2022).

Dia menjelaskan modus travel gelap menawarkan tumpangan dengan mobil-mobil kecil pelat hitam. Praktiknya ilegal, karena travel gelap tidak memiliki izin trayek angkutan umum.

ADVERTISEMENT

"Di mana travel gelap itu pakai mobil kecil, pelat hitam, SIM-nya juga bukan angkutan umum," papar Budi.

Selama ini, menurutnya penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang berada di terminal tidak bisa banyak berbuat soal kemunculan travel gelap. Penindakan tidak bisa dilakukan karena travel gelap bukan merupakan trayek yang izinnya dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

"PPNS kemenhub tak bisa sentuh mereka, karena mereka menggunakan mobil pribadi dan SIM pribadi. Artinya, sesuai amanat UU 22, itu tak bisa dilakukan penindakan oleh PPNS," ungkap Budi.

Bagaimana cara membuat terminal kembali ramai? Cek halaman berikutnya.

Simak Video 'Saat Sopir Travel di Tasik Sweeping Angkutan Umum dan Berujung Ricuh':

[Gambas:Video 20detik]



Strategi Ramaikan Terminal

Namun, pihaknya sudah mencari cara agar terminal tetap ramai pengunjung. Saat ini upaya multi fungsi terminal mulai dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

Terminal-terminal besar di daerah akan dipugar dan dicari kegunaan lainnya. Mulai banyak terminal yang kini memiliki fungsi properti, tempat pendidikan, hingga layanan kesehatan.

"Terminal kita lakukan revitalisasi. Kalau tadinya hanya naik turun penumpang, konsepnya kami lakukan pembenahan mixed use dan TOD. Sejauh ini sudah banyak terminal yang digunakan untuk bisnis, sampai kesehatan," jelas Budi.

Misalnya saja wajah baru Terminal Tirtonadi Solo, yang kini bisa digunakan untuk berbagai kegiatan komersial.

Terminal ini mengusung konsep lifestyle alias gaya hidup. Di terminal tersebut Kementerian Perhubungan memberikan fasilitas ballroom, olahraga, hingga tempat berkumpul anak muda.


Hide Ads