Jakarta -
Gojek dan GoTo Financial mendorong pelaku UMKM untuk menerapkan bisnis yang lebih ramah lingkungan melalui kampanye #DariAksiKecil. Program ini menjadi bagian dari target Zero Waste GoTo di tahun 2030.
"Sebagai wujud nyata komitmen ini, Gojek dan GoTo Financial terus konsisten mengajak seluruh bagian ekosistem, termasuk mitra UMKM, untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dimulai dari langkah aksi menuju bisnis ramah lingkungan," kata Group Head of Sustainability GoTo Tanah Sullivan dalam workshop #DariAksiKecil seperti dalam keterangan tertulis, Kamis (14/4/2022).
Ia menuturkan program tersebut hadir karena isu lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan di masa sekarang dan di masa depan. Tidak dipungkiri dalam kegiatan sehari-sehari setiap orang kerap memberikan dampak terhadap peningkatan volume sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2021, ada 68,5 juta ton sampah yang mayoritas berasal dari kemasan (packaging) makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, dan pembungkus lainnya. Dari total sampah plastik hanya 10-15% saja yang dikelola dengan cara daur ulang. Sementara sisanya bermuara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Berangkat dari keresahan tersebut, pihaknya terus berupaya untuk mengedukasi mitra UMKM agar beralih menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
"Hal ini juga sejalan dengan tren perilaku konsumen yang semakin memilih produk dari bisnis ramah lingkungan, 60.5% membeli produk berkelanjutan atau ramah lingkungan karena ingin melestarikan bumi," jelasnya.
Selain melakukan edukasi, pihaknya turut menyiapkan program khusus bagi para mitra UMKM untuk memilah sampah plastik sambil mendapatkan penghasilan tambahan. Program tersebut merupakan wujud kolaborasi antara Gojek, GoTo Financial, dan Waste4Change.
Dalam program tersebut mitra usaha bisa mengisi formulir pendaftaran melalui gjk.id/dariaksikecil-kirimsampah, menunggu verifikasi dari Waste4Change dalam 2 hari kerja, kemudian mengumpulkan serta memilah sampah seperti kardus, botol plastik (PET), dan HDPE. Jika sudah, maka akan sampah yang telah dipilah akan dijemput oleh Waste4Change. Nantinya, Waste4Change akan melakukan kalkulasi sampah dan memberikan insentif sejumlah sampah yang disetorkan oleh mitra usaha.
Program ini dapat dilakukan hingga 30 April 2022 dan berlaku untuk 100 mitra usaha pertama yang sudah mendaftar dan terverifikasi oleh pihak Waste4Change, khusus di daerah Jakarta dan Bekasi. Pengangkutan sampah yang sudah bersih, kering, kosong, dan terpilah akan dilakukan oleh Waste4Change untuk jumlah sampah minimal 2 kg.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
Dari sisi mitra, Co-Founder & CEO Burgreens dan Green Rebel Foods sekaligus Mitra Usaha GoFood, Helga Angelina mengatakan bahwa produk ramah lingkungan tidak selalu menjadi beban tambahan biaya operasional. Jika jeli justru cara tersebut dapat meringankan biaya, misalnya dengan menggunakan kembali sisa bahan baku untuk diolah menjadi varian makanan lainnya.
"Proses yang kami lalui tidak instan. Sembilan tahun terakhir kami mulai langkah demi langkah untuk menyeimbangkan profit dan purpose dalam bisnis. Tidak bisa dipungkiri kalau bahan baku yang lebih ramah lingkungan akan cenderung lebih mahal, namun yang paling penting pola pikir yang harus kita ubah, profit bukan jadi tujuan utama," ujarnya.
"Yang namanya bisnis harus bisa berkelanjutan dan di saat yang bersamaan memberikan dampak positif semaksimal mungkin ke pelanggan dan dampak negatif seminimal mungkin ke lingkungan," sambung Helga.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Rosa Vivien Ratnawati menyambut baik program yang dijalankan oleh Gojek. Menurutnya, program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik.
"Saya mengajak teman-teman yang hadir untuk berpartisipasi mengubah hal-hal kecil dari kemasan plastik ke kemasan yang ramah lingkungan atau kalau memang usahanya memakai botol kemasan plastik, tolong nanti bisa ditarik kembali untuk bahan baku daur ulang. Saya juga ingin menyampaikan bahwa Peraturan Presiden No 97/2017 tentang Kebijakan Strategi Nasional menyebutkan bahwa kita punya target pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah 70%, artinya 100% sampah akan terkelola," ujarnya.
"Saya ucapkan selamat atas pelaksanaan kampanye #DariAksiKecil sebagai upaya konsisten dari Gojek untuk mendorong masyarakat untuk lebih peduli lingkungan. Ini juga merupakan bagian kolaborasi Gojek dan KLHK yang telah terbangun sejak tahun 2021 melalui Nota Kesepahaman bersama," sambungnya.
Transisi menuju bisnis ramah lingkungan sering kali dianggap sulit dan mahal. Mitra Usaha GoStore, Owner Bumi Bulk Store and STEAM Academy, Dominique Ivonne mengatakan, "Kami mengakalinya dengan mengambil bahan-bahan langsung dari petani. Selain memberdayakan petani, produk yang kami dapatkan lebih segar dan cenderung lebih terjangkau, sehingga keuntungan kami lebih besar dan produk bisa dijual lebih murah untuk konsumen."
"Kami terus dorong edukasi ke konsumen untuk bawa kontainer sendiri saat belanja di Bumi Bulk Store. Tanpa edukasi, transisinya pasti akan sulit," ungkap Dominique.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager for Sales and Marketing Avani Eco, Mira Ayu Krisnasari memaparkan bahaya plastik bagi kesehatan dan bumi.
"Masyarakat harus mengenal kemasan yang harus dihindari. Pasalnya, kemasan ini sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat, misalnya kantong plastik dan styrofoam untuk membungkus makanan. Bahan ini tidak seharusnya digunakan sebagai pembungkus makanan yang masuk ke dalam tubuh kita," kata Mira Ayu.
Mira mengungkapkan bahwa sampah plastik tidak akan terurai hingga ratusan tahun ke depan dan akan berakhir menjadi mikro plastik yang membahayakan ekosistem.
"Saya rasa pengetahuan masyarakat sudah mulai meningkat seiring dengan penerimaan kemasan-kemasan ramah lingkungan. Walaupun tersedia dengan tambahan biaya tertentu, namun ini menjadi awal yang baik untuk bumi kita," tutupnya.