Perum Bulog sedang berusaha memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri untuk para perajin tahu tempe. Caranya dengan mengimpor kedelai dari berbagai negara.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan sudah mendatangkan kontrak pengadaan kedelai dari Amerika Serikat (AS) dan saat ini sedang menjajaki 11 negara untuk impor kedelai.
"Sekarang Bulog sedang menjajaki 11 negara selain AS. Nanti akan kita uji sample-nya. Kita uji kepada teman-teman perajin tahu tempe, (kedelainya) ini bagus untuk tempe atau tahu, atau keduanya. Nanti mana yang mereka pilih," paparnya, di Bekasi, Senin (18/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan negara-negara tersebut diantaranya adalah India, Brasil, Argentina, dan Australia.
Menjajaki kedelai ke berbagai negara diperlukan untuk menghindari ketergantungan impor kedelai dari satu negara seperti AS. Menurutnya, bisa saja AS ke depannya tidak bisa mengimpor kedelai lagi. Maka banyak opsi negara pengimpor menjadi penting.
Selain itu, ia menambahkan, memilih kedelai yang kualitas cocok untuk pembuatan tahu tempe, menurutnya, bukan perkara mudah. Ada standar kualitas kedelai yang harus diperhatikan. Itu juga yang mendasari kedelai dari AS didatangkan.
"Pertama, yang sudah siap dari AS. Kedua karena, ini sudah sesuai spec-nya yang dibutuhkan perajin tempe tahu. Jadi, bulog itu mendatangkan atau membeli tidak sembarangan asal beli. Kita tanya dulu perajin tahu tempe sukanya seperti apa, spec-nya seperti apa, baru kita datangkan," katanya.