Bagai Bumi dan Langit, Sebulan Gaji CEO Setara 21 Tahun Gaji Pekerja

Bagai Bumi dan Langit, Sebulan Gaji CEO Setara 21 Tahun Gaji Pekerja

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Selasa, 19 Apr 2022 13:19 WIB
Infografis 10 bidang pekerjaan dengan gaji tertinggi
Foto: Infografis detikcom/Denny
Jakarta -

Kesenjangan gaji antara CEO dan pekerja semakin melebar. Hal itu disebabkan, pejabat puncak eksekutif yang gajinya terpotong selama pandemi COVID-19 ini bisa memulihkan pendapatan yang hilang pada tahun lalu.

Menurut Equilar 100, seorang CEO menghasilkan 254 kali lebih banyak daripada rata-rata pekerja pada tahun 2021, naik 7% dari tahun sebelumnya. Bila disederhanakan maka, 1 bulan gaji seorang CEO setara dengan 21 tahun gaji seorang pekerja.

Ini merupakan gambaran awal kompensasi yang diterima CEO di antara perusahaan terbesar berdasarkan pendapatan 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2021, kompensasi CEO rata-rata mencapai US$ 20 juta atau setara Rp 287,12 miliar (kurs Rp14.356), meningkat 31% dari tahun sebelumnya. Ini terjadi karena lonjakan besar dalam penghargaan saham dan bonus tunai berdasarkan kinerja pasar dan produktivitas perusahaan.

Pakar Kebijakan Ekonomi Institute Lawrence Lawrence Mishel menyampaikan pembayaran CEO terdiri dari upah, serta bonus yang sangat menguntungkan, insentif jangka panjang dan, yang paling penting, opsi saham, yang terdiri dari sekitar 85% dari kompensasi CEO.

ADVERTISEMENT

Sebagai perbandingan, gaji CEO turun hanya 1,6% antara 2019 dan 2020 karena pemotongan efek pandemi, dari Rp 225,39 miliar menjadi Rp 222,52 miliar.

Kompensasi pekerja rata-rata di perusahaan Equilar 100 sendiri naik dari Rp 989,63 juta pada 2020 menjadi Rp 1,03 miliar pada 2021, meningkat sekitar 4%. Equilar mengatakan lonjakan ini sebagian disebabkan oleh perusahaan yang menawarkan bonus dan pembayaran tunai lainnya dalam pemulihan ekonomi pandemi yang melihat peningkatan permintaan konsumen dan pasokan pekerja yang diperketat.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Pakar kompensasi eksekutif Institute for Policy Studies, Sarah Anderson mengatakan kesenjangan yang melebar menunjukkan manfaat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan tetap berada di puncak eksekutif. Sementara dari sisi pekerja banyak dari mereka belum menuai hasilnya.

"Mereka benar-benar melepaskan diri pada 2021 dan fokus untuk membuat eksekutif mereka bahagia dan tidak terlalu khawatir tentang apa yang terjadi di sisi pekerja," kata Sarah mengutip CNBC, Selasa (19/4/2022).

Economic Policy Institute memperkirakan gaji CEO telah meningkat sebesar 1,322% sejak 1978. Sementara gaji pekerja biasa tidak meningkat secepat gaji CEO karena sejumlah alasan, antara lain pengangguran yang tinggi, globalisasi, erosi serikat pekerja, standar tenaga kerja yang rendah, peningkatan klausul non-persaingan dan outsourcing domestik, seperti beralih ke tenaga kerja dari para pekerja lepas.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, gaji pekerja meningkat sekitar 5% pada tahun lalu, menjadi Rp 453.362 per jam. Tetapi pertumbuhan upah tampaknya melambat sementara biaya harian terus meningkat. Sebagai gambaran, indeks harga konsumen naik menjadi 8,5% di Maret.

Sementara itu, pada akhir 2021 perusahaan mengatakan mereka menyisihkan 3,9% dari anggaran gaji mereka untuk kenaikan gaji, menurut survei Conference Board November yang mewakili lebih dari 10.000 pekerja.


Hide Ads