Sejumlah pedagang takjil yang berada di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan bahwa penjualan takjil tahun ini sepi pembeli.
Hal itu dialami oleh penjual takjil bernama Yani asal Cirebon. Yani sendiri menjual aneka takjil seperti, gorengan, bihun baso, piscok, dan es buah yang kebanyakan dijual seharga Rp 5 ribu.
"Sekarang nggak seramai dulu pas sebelum pandemi. Omzet kadang nggak pasti sih, cuma kalau sekarang kalau sepi banget cuma Rp 200-300 ribu per hari. Kalau hari Sabtu atau Minggu lumayan ramai tapi omzet paling banyak cuma sampai Rp 500 ribu doang sih," kata Yani, saat dimintai keterangan detikcom, Kamis, (21/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pasar takjil Benhil memang baru beroperasi kembali pada Ramadhan ini, setelah dua kali absen karena pandemi COVID-19. Yani juga membandingkan omzet penjualan takjilnya sebelum masa pandemi, tepatnya di tahun 2019 yang lalu.
"Kalau dibandingin yah kemarin terakhir pas masih normal, kan jualnya masih di daerah sekitar pasar Benhil tuh. Sehari bisa tembus jutaan sih, ada lah Rp 2 juta. Kan kalau sekarang, kadang sampai Rp 1 juta aja nggak," jelas Yani.
Hal yang sama juga diungkapkan penjual asinan Betawi yang akrab dipanggil Oma Opai. Oma Opai sendiri mengaku sudah berjualan di pasar takjil Benhil sejak 28 tahun yang lalu.
"Saya sudah jualan takjil rutin pas Ramadan di pasar Benhil udah dari 28 lalu, udah lama. Ya, ngerasain banget perbedaannya sebelum sama pas sesudah pandemi. Beda, lebih sepi banget," ujar Oma Opai.
Lanjut ke halaman berikutnya.