Karyawan biasanya takut bersuara jika memiliki masalah, terutama perempuan. Padahal, karyawan perempuan ini bisa dikatakan memiliki masalah yang kompleks.
Namun, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) Lucia Karina menangkap betul permasalahan takutnya pekerja perempuan bersuara atau berbicara.
Ia membuat metode khusus kepada karyawan perempuannya agar mereka mau bersuara berbicara tidak hanya soal kekerasan atau pelecehan, tapi juga masalah lainnya seputar pekerjaan.
Karina mengatakan hal pertama yang ia lakukan adalah turun langsung ke lapangan menemui karyawannya. Penting menurutnya, untuk menyampaikan kepada karyawannya bahwa ia ada untuk mereka.
"Buat saya yang paling penting adalah mereka mendengarkan langsung dari saya bahwa saya commit, apapun yang mereka keluhkan itu mereka bisa langsung ke saya. Dan saya memberikan nomor kontak saya kepada mereka, HP saya itu kepada mereka," paparnya.
Ia bahkan mengaku siap 24 jam jika karyawannya ingin menghubunginya. Dengan penegasan ini, akhirnya membuat karyawannya tidak segan-segan untuk bercerita.
"Saya siap untuk mereka kontak 24 jam dan ini kejadian akhirnya membuat mereka itu nggak segan-segan untuk bercerita ini, dan sebagainya," ujarnya.
Bahkan khusus untuk CCEP Indonesia, tabah Karina, mempunyai WhatsApp grup yang berisi karyawan. "Makanya ini sering kadang-kadang HP saya sudah eror tuh. Pusing juga yang mana lagi ini. Tapi karena itu bentuk komitmen itu terpaksa saya lakukan," katanya.
(ara/ara)