Investor Prancis Lebih Pede Macron Jadi Presiden Lagi, Ini Alasannya

Investor Prancis Lebih Pede Macron Jadi Presiden Lagi, Ini Alasannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 25 Apr 2022 10:44 WIB
Current French President and centrist presidential candidate for reelection Emmanuel Macron arrives to delivers his speech at his election night headquarters Sunday, April 10, 2022 in Paris. French polling agencies projected Sunday that incumbent Emmanuel Macron and far-right nationalist Marine Le Pen are heading for another winner-takes-all runoff in the French presidential election, with their fierce political rivalry and sharply opposing visions pulling clear of a crowded field of 12 candidates in the first round of voting. (AP Photo/Thibault Camus)
Foto: AP Photo

Jika Prancis, di bawah Le Pen, mendorong kebijakan yang melanggar hukum UE, dia memperkirakan akan ada eksodus modal karena investor menarik uang tunai dari negara itu. Hal ini bisa mengulang kejadian yang dialami Inggris saat memilih Brexit pada 2016.

Le Pen membangun dukungan selama putaran pertama pemungutan suara awal bulan ini dengan berfokus pada melonjaknya biaya hidup sambil mengurangi retorikanya terhadap imigran dan Islam.

"Prioritas mutlak saya dalam lima tahun ke depan adalah mengembalikan uang kepada orang-orang Prancis," katanya dalam debat televisi dengan Macron pada Rabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inflasi Prancis mencapai 4,5% pada bulan Maret, mendorong kepercayaan konsumen ke level terendah dalam lebih dari setahun. Harga energi, yang melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina, naik 29% dibandingkan tahun 2021, sementara harga pangan hampir 3% lebih tinggi.

Ketika inflasi menggerogoti pengeluaran, para ekonom telah memperingatkan bahwa ekonomi Prancis dapat menyusut akhir tahun ini.

ADVERTISEMENT

Le Pen telah berjanji untuk memulihkan uang hingga US$ 217 atau sekitar Rp 3,1 juta per bulan ke dalam daya beli rumah tangga masyarakat Prancis. Mulai dari dengan memotong pajak bahan bakar, mengurangi tarif jalan tol, dan memotong manfaat sosial seperti perumahan bersubsidi untuk orang asing.

Tetapi Macron mengkritik rencananya dalam debat hari Rabu. Menurutnya lebih masuk akal untuk melanjutkan kebijakan pemerintah untuk membantu kelompok yang paling miskin daripada mengejar langkah-langkah yang kurang tepat sasaran seperti memotong pajak bahan bakar.

Dia juga membeberkan telah ada 1,2 juta pekerjaan yang diciptakan selama masa kepresidenannya. Macron pun mengatakan pemerintah akan mempertahankan batasan sementara pada harga listrik dan gas, yang telah membantu menjaga inflasi lebih rendah daripada di tempat lain di Eropa.

Perhatian terhadap Le Pen telah meningkat sejak putaran pertama, terutama atas dukungannya di masa lalu untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal itu membuat Macron tetap menjadi favorit. Eurasia Group menyatakan Macron memiliki peluang 80% untuk terpilih kembali.



Simak Video "Video: Momen Presiden Prancis Macron Selfie Bareng Puluhan Pelajar di UNJ"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/das)

Hide Ads