Aktor kondang dan juga pebisnis Christian Sugiono mengaku pernah rugi saat berbisnis. Nilai kerugiannya pun nggak main-main mencapai miliaran rupiah, meski tidak disebutkan kepastian angkanya berapa.
"Rugi pasti pernah. Cuma gini hitung kerugian ini gimana. Rugi hitungannya M (miliar). Tetapi rugi bukan dalam perusahaan, tetapi rugi dalam penjualan," dalam acara Ask d'Boss detikcom, Selasa (25/4/2022).
Christian tidak menyebutkan pada lini bisnis mana yang mengalami kerugian yang dimaksud tersebut. "Gue nggak usah cerita terlalu detil karena ini menyangkut nama-nama orang," lanjutnya.
Dia mengatakan, menurutnya ada momen saat ia salah mengambil sebuah keputusan. Tidak hanya itu, ada kesalahan juga dalam memberikan kepercayaan kepada orang lain.
Awalnya, dia mempunyai sebuah produk yang diharapkan hasil dan profitnya juga bagus. Karena dia mengatakan kerja sama produk itu dengan seseorang yang dinilai memiliki potensi.
"Karena kita yakin kalau kita bekerjasama dengan seseorang itu yang memiliki potensi ini barang akan laku cepat," ungkapnya.
Namun, ternyata hasil dari penjualan dari produk yang sudah diproduksi tersebut tidak sesuai ekspektasi. Hingga akhirnya, strategi yang telah dibuat hasilnya kerugian.
"Akhirnya apa, kita sudah produksi barang, kita sudah punya tim sudah melakukan marketing segala macam. Kok hasilnya nggak seperti yang kita expect, nggak seperti strategi kita jalankan, kok hasilnya nggak sesuai dengan apa yang kita bayangkan dengan yang pernah kejadian lalu lalu. Akhirnya ya akhirnya rugi," lanjutnya.
Meski pernah rugi hingga miliaran, Christian memetik pengalaman dan pelajaran dari masalah tersebut. Adapun pelajaran yang dipetik bahwa jangan terlalu menempatkan ekspektasi atau cita-cita di orang lain.
"You put too much expectation then if it false, it hurts. Jadi pelajaran itu aja. Apapun itu gue harus kerjain sendiri. Mungkin orang bilang 'gimana bro nanti nggak bisa punya 100 perusahaan dong?'. Kayak Sandiaga Uno. Nggak bisa ini nggak bisa itu. Ya biarin yang penting gue happy," ungkapnya.
Menurutnya, percuma jika memiliki 100 perusahaan tetapi tidak bahagia dan tak hidup. Christian juga menekankan, dalam berbisnis dia sangat mengedepankan kesempatan.
"Tetapi ketika gue ketemu orang, gue rugi, jadi gue belajar. Ketika gue ketemu orang, ternyata ada orang yang sifatnya model seperti ini," jelasnya.
"Jadi sekali lagi gue bilang it's not all about the money, for me. Jadi it's all about opportunity untuk gue bisa berkembang secara pribadi gue, secara jiwa gue, dan secara wawasan gue. Itu yang bikin gue beda dari yang lain," tutupnya.
(eds/eds)
