Segudang Pertanyaan Karyawan Setelah Elon Musk Resmi Beli Twitter

Segudang Pertanyaan Karyawan Setelah Elon Musk Resmi Beli Twitter

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 27 Apr 2022 09:23 WIB
People holding mobile phones are silhouetted against a backdrop projected with the Twitter logo in this illustration picture taken in  Warsaw September 27, 2013.   REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo
Foto: Reuters/Kacper Pempel
Jakarta -

Karyawan Twitter punya segudang pertanyaan setelah Elon Musk mengambil alih salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia itu. Hal itu terungkap saat pertemuan internal besar antara karyawan dengan CEO Parag Agrawal dan Ketua Dewan Bret Taylor, Senin sore kemarin.

Dilansir dari laporan CNN, Rabu (27/4/2022), karyawan Twitter mengajukan pertanyaan tentang segala hal. Mulai dari apakah kesepakatan itu akan mempengaruhi kompensasi mereka, hingga apakah mantan Presiden AS Donald Trump akan diizinkan kembali mencuit di platform itu.

Kesepakatan Twitter dengan Elon Musk memang menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana perubahan yang diusulkan orang terkaya dunia itu pada platform Twitter. Termasuk rencana melonggarkan pembatasan konten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agrawal, yang telah bertanggung jawab atas Twitter selama empat bulan ini mengatakan kepada karyawan untuk tidak mengharapkan perubahan besar sebelum kesepakatan benar-benar diselesaikan. Hal itu ditargetkan akan terjadi sebelum akhir tahun ini.

Dia juga mengatakan tidak akan ada rencana untuk PHK pada saat ini dan kebijakan kerja jarak jauh Twitter akan berlanjut sampai kesepakatan itu selesai.

ADVERTISEMENT

"Antara sekarang dan penyelesaian kesepakatan itu kami akan terus membuat keputusan seperti yang selalu kami lakukan, dipandu oleh prinsip-prinsip yang kami miliki. Itu tidak berarti segalanya tidak akan berubah, banyak hal telah berubah," ungkap Agrawal.

"Saya telah berbicara tentang mendorong perubahan positif di perusahaan, dan saya akan terus melakukannya karena itu membuat kami lebih baik dan membuat kami lebih kuat. Saat kesepakatan selesai, keputusan yang berbeda mungkin dibuat," jelasnya.

Agrawal mengatakan kepemimpinan Twitter akan mencari waktu bagi karyawan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada Elon Musk. Dia juga menambahkan pihaknya berharap untuk menghabiskan waktu bersama Musk dan akan memberi tahu miliarder itu tentang prinsip-prinsip yang telah ada di Twitter.

Lanjut di halaman berikutnya.

Menanggapi pertanyaan tentang apakah akun Trump, yang telah diblokir dari Twitter akan dipulihkan, Agrawal mengatakan hal itu tidak bisa dipastikan saat ini. Hal itu harus dinyatakan ke Elon Musk secara langsung.

"Begitu kesepakatan diselesaikan (dengan Elon Musk), kita akan tahu ke arah mana kebijakan platform akan pergi," kata Agrawal.

Karyawan lain bertanya apakah pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk dapat menimbulkan pengurangan karyawan. Pertanyaan itu datang di tengah persaingan yang semakin ketat untuk mencari bakat di pasar tenaga kerja, terutama di industri teknologi.

Mengenai hal tersebut, Agrawal menyatakan saat ini memang ada ketidakpastian mengenai posisi karyawan. Hanya saja, dia menyatakan agar para karyawan bisa bekerja sama satu sama lain untuk mempertahankan posisinya.

"Ini memang periode ketidakpastian. Jika kita bekerja dengan satu sama lain, kita tidak perlu khawatir kehilangan inti dari apa yang membuat Twitter kuat. Kita semua harus bekerja sama demi kepentingan pelanggan setiap hari," kata Agrawal.



Simak Video "Video: Sesal Elon Musk Telah Kritik Donald Trump"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads