Korupsi Minyak Goreng Dikaitkan untuk Tunda Pemilu, Bahlil: Nggak Benar!

Korupsi Minyak Goreng Dikaitkan untuk Tunda Pemilu, Bahlil: Nggak Benar!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 27 Apr 2022 14:54 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ikut menanggapi soal isu adanya pembiayaan wacana tunda pemilu di balik korupsi minyak goreng. Bahlil menyatakan isu itu tidak benar sama sekali.

Dia menegaskan tidak ada pengumpulan dana oleh kelompok usaha tertentu untuk logistik politik di tengah kelangkaan minyak goreng.

"Nggak benar itu kalau ada yang mengatakan bahwa kenaikan, kelangkaan minyak goreng karena kumpulkan dana dari kelompok usaha tertentu untuk logistik politik," ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu yang dikomentari Bahlil, dikeluarkan oleh Masinton Pasaribu, anggota DPR RI Fraksi PDIP. Masinton mengatakan di balik kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ada bentuk urun dana (fundraising) untuk membiayai wacana penundaan Pemilu 2024. Masinton mengaku punya informasi soal hal tersebut.

Urun dana dilakukan lewat keuntungan pengusaha minyak kelapa sawit saat adanya kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Ya saya ada informasi menyampaikan ke saya bahwa dia memberikan sinyalemen ya, menduga bahwa sebagian dari kelangkaan minyak goreng dan kemudian harganya dibikin mahal dan mereka mengutamakan ekspor karena kebutuhan fundraising. Untuk memelihara dan menunda pemilu itu," kata Masinton Pasaribu kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Masinton juga mengaitkan deklarasi dukungan terhadap ide 'wacana 3 periode' yang dilontarkan sejumlah petani plasma kelapa sawit. Mereka, kata Masinton, disebut sebagai binaan korporasi besar yang berkaitan dengan produksi minyak sawit mentah atau CPO.

"Tapi situasi di internasional harganya sedang tinggi kemudian kebutuhan dalam negerinya kenapa nggak dipenuhi, gitu lho, kan ada indikasi ke situ, ya untuk apa duitnya," imbuh Masinton.

Kembali ke Bahlil, dia mengingatkan kepada semua orang agar jangan asal bicara. Dia mengatakan apapun yang disampaikan harus bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya juga ingin sampaikan kepada semua saudara saya, sahabat dan teman saya, tolong kalau berikan statement itu bisa dipertanggungjawabkan. Berikanlah statement yang bisa dipertanggungjawabkan," tegas Bahlil.




(hal/das)

Hide Ads