Jokowi Geber Larangan Ekspor CPO cs, Pengusaha India Mumet

Jokowi Geber Larangan Ekspor CPO cs, Pengusaha India Mumet

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 30 Apr 2022 07:00 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak kelapa sawit Crude palem Oil (CPO) dan kernel di pabrik kelapa sawit Kertajaya, Malingping, Banten, Selasa (19/6). Dalam sehari pabrik tersebut mampu menghasilkan sekitar 160 ton minyak mentah kelapa sawit. File/detikFoto.
Foto: Jhoni Hutapea: Pemerintah melarang ekspor CPO cs mulai 28 April
Jakarta -

India menjadi salah satu negara yang terdampak usai Indonesia melarang ekspor bahan baku minyak goreng, termasuk minyak sawit mentah (CPO). Pasalnya, ratusan ribu ton minyak nabati tersendat untuk pengiriman ke India imbas larangan itu.

Sebagai informasi, Pemerintah melarang sementara ekspor bahan baku dan produk minyak goreng ke luar negeri. Kebijakan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached And Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil.

Berikut ini fakta-fakta

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ratusan Ribu Ton Terjebak di Pelabuhan

Akibat dari larangan ekspor tersebut, sekitar 290.000 ton minyak nabati terjebak di pelabuhan Indonesia, yang seharusnya dikirim ke India. Sebagian pengusaha mengaku belasan ribu ton tertahan di Pelabuhan Indonesia.

"Kapal kami yang menampung 16.000 ton tertahan di Pelabuhan Kumai di Indonesia. Kami tidak tahu kapan Indonesia akan mencabut larangan itu, dan kapan berapa ton minyak yang terjebak di pelabuhan akan dikirim," kata Direktur Pelaksana Gemini Edibles & Fats India Pvt Ltd, Pradeep Chowdhry dikutip dari Reuters, Jumat (29/4/2022).

ADVERTISEMENT

2. Pengusaha India Minta Larangan Dicabut

Saat ini pengusaha di industri minyak nabati India mendesak pemerintahnya agar berdialog kepada pemerintah Indonesia untuk negosiasi. Asosiasi industri minyak nabati India berharap dialog itu bisa membuka lagi ekspor yang saat ini dilarang.

Apalagi, negara itu mengimpor dari Indonesia hampir setengah dari total 700.000 ton yang dibutuhkan setiap bulannya oleh India. Para pejabat India mengatakan larangan ekspor dari Indonesia ini akan membuat India kekurangan minyak nabati.

3. Ancaman Inflasi India

Oleh sebab itu, dampaknya sangat besar jika Indonesia melarang ekspor minyak sawit. Belum lagi ancaman inflasi juga membayangi negara itu.

Inflasi Harga Konsumen India untuk Maret 2022 berada pada level tertinggi 6,95%. Lonjakan tajam itu karena harga minyak nabati dan lemak nabati yang menjadi kontributor utama kenaikan tersebut.

Saksikan juga: "Kisah Pilot Viral, Tembus Daerah Konflik dan Tangis Haru di Ujung Karir"

[Gambas:Video 20detik]



(hns/hns)

Hide Ads