Jelang usai masa cuti bersama di libur Idul Fitri 2022 ini, kini para pemudik yang menuju kampung halaman akan kembali ke kota.
Layaknya liburan pada umumnya, ada berbagai pengeluaran tambahan di luar kebiasaan. Walaupun rencana keuangan atau budgeting sudah disiapkan, namun ada kalanya ada kejadian yang menyebabkan pengeluaran lebih besar dari seharusnya.
Euphoria liburan serta hasrat untuk melepas penat setelah tertahan 2 tahun di masa pandemi, membuat seseorang tidak ingin merusak suasana liburan dengan menekan pengeluaran.
Aidil Akbar seorang financial planner menjelaskan, perencanaan keuangan untuk setiap kegiatan itu wajib dilakukan. Total budget juga harus ditambahi dengan dana darurat yang bisa dikeluarkan hanya pada saat kondisi mendesak saja.
"Sudah bikin budget, tapi ada keadaan darurat kayak misalnya anak sakit, ban pecah, kecelakaan, dan sebagainya, maka kita bisa pakai dana darurat. Tapi misalnya kita over budget sedikit, ya tidak apa-apa pakai dana itu," ungkap Aidil dalam d'Mentor Kamis, (5/5/2022)
Aidil menjelaskan, penggunaan uang darurat untuk menutupi over budget lebih baik dari pada menggunakan tambahan uang dari utang. Namun demikian, penggunaan dana darurat tetap harus dilihat sebagai bentuk pinjaman. Artinya, uang darurat yang terpakai harus segera dikembalikan begitu ekonomi mulai membaik kembali.
"Saya tetap merekomendasikan gunakan dana darurat saja dari pada utang. Kalau dana darurat sudah habis, ya terpaksa kita korbankan investasi. Jadi, utang itu opsi terakhir." imbuhnya.
Dalam kondisi normal, mudik lebaran merupakan agenda tahunan yang tidak mungkin terlewatkan. Maka, perencanaan keuangannya pun seharusnya dapat lebih terinci dengan baik. Dalam sudut pandang perencana keuangan, hal ini bisa menjadi keuntungan. Seseorang bisa mencicil kebutuhan keuangan mudik sejak 1 tahun berikutnya.
Investasi jangka pendek bisa menjadi jalan keluarnya. Aidil mengungkapkan, investasi jangka pendek cukup aman dilakukan dan nilainya bisa diperhitungkan. Faktor utamanya adalah memilih investasi yang cocok dengan pendapatan dan berapa target yang ingin dicapai di akhir periode investasinya.
"Pakai produk keuangan yang punya jangka waktu 1 tahun, seperti tabungan deposito, emas kepingan, tabungan emas, atau reksadana pasar uang. Setelah emergency diatasi, baru kita bisa tuh mikirin investasinya," ungkap Aidil.
Saksikan Juga Video Lengkap d'Mentor: Tambal Sulam Kantong Bolong Pasca Mudik
(vys/vys)