Starbucks meminta pertemuan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden setelah serikat pekerja bertemu dengan pejabat Gedung Putih pada Kamis (5/5) waktu setempat.
Menurut Starbucks, dalam sebuah surat bahwa sebetulnya sebagian besar karyawannya tidak ingin menjadi anggota serikat pekerja.
Starbucks sangat menyayangkan bahwa Workers United, serikat pekerja yang mengorganisir ratusan gerai Starbucks di AS diundang ke pertemuan Kamis lalu tanpa mengundang perwakilan resmi perusahaan. Namun, Gedung Putih menolak berkomentar mengenai surat yang dilayangkan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis lalu, Biden bertemu dengan pekerja dan penyelenggara tenaga kerja yang mewakili pekerja di Amazon.com Inc, Starbucks, dan penyelenggara tenaga kerja lainnya.
Pertemuan itu dihadiri Kepala Serikat Buruh Amazon Christian Smalls dan karyawan Starbucks yang bergabung dengan Workers United, Laura Garza.
Selama pertemuan itu, Biden menegaskan dirinya berpihak kepada para buruh. "Ketika saya mencalonkan diri sebagai presiden, saya membuat komitmen bahwa saya akan menjadi presiden serikat pekerja yang paling pro-buruh dalam sejarah Amerika," katanya dalam video yang dirilis Gedung Putih dikutip dari Reuters, Sabtu (7/5/2022).
Starbucks malah bilang begini... Cek halaman berikutnya.
Simak juga 'Starbucks, Coca-Cola hingga McDonald's Cabut dari Rusia':