Buruh Klaim Telah Ajukan Izin Pakai Istora Senayan untuk May Day 14 Mei

Buruh Klaim Telah Ajukan Izin Pakai Istora Senayan untuk May Day 14 Mei

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 07 Mei 2022 18:30 WIB
Said Iqbal
Foto: Wildan/detikcom
Jakarta -

Presiden Partai Buruh Said Iqbal membantah jika Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia disebut belum mengajukan izin menggunakan Istora Senayan kepada Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (GBK).

Hal ini merespons pernyataan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) yang mengatakan tidak ada reservasi GBK untuk penggunaan venue Istora GBK pada tanggal 14 Mei 2022 terkait Hari Buruh.

Said Iqbal menjelaskan, partai buruh awalnya sudah mengajukan izin terlebih dahulu melalui telepon kepada pengelola GBK untuk menggunakan Istora Senayan. Kemudian, 3 minggu sebelum lebaran telah mendaftar online untuk penggunaan Istora Senayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara telepon kami sudah melakukan diskusi, dilakukan rekaman jadi tidak bisa berkelit. Sudah 4 kali bertelepon dengan pimpinan pengelola Istora Senayan. Dalam pembicaraan memang diarahkan mendaftar secara online, 3 minggu sebelum lebaran," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (7/5/2022).

"Tetapi kami menunggu pengelola JIS, maka kami belum melakukan pembayaran DP atau uang muka, diminta Rp 100 juta karena sewanya Rp 300 juta. Nggak ada masalah kita ikuti aturannya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Iqbal juga mengungkap bahwa informasi yang didapat bahwa pemeliharaan atau maintenance GBK hanya sampai 12 Mei 2022 bukan 14 Mei. Informasi itu didapat sebelum lebaran.

"Melalui percakapan telepon dengan pengelola GBK dan Istora Senayan terkonfirmasi 14 Mei tidak dipakai. Memang ada maintenance tetapi sampai 12 Mei. Setelah lebaran tiba-tiba manajemen Istora Senayan mengumumkan perawatan 14 Mei. Ini ada apa? Ini tanda petik patut diduga berbohong," ungkapnya.

Setelah itu, Iqbal juga mengatakan 1 minggu sebelum lebaran partai buruh juga telah mengirim surat resmi lagi kepada pengelola Istora Senayan. Namun, belum mendapatkan respon sampai hari ini.

Oleh sebab itu, pihaknya mengirim surat ke otoritas tertinggi pemilik Kompleks Gelora Bung Karno dan Istora Senayan yakni Sekretariat Negara.

"Karena kami tidak mendapatkan respon dari manajemen Istora Senayan, maka kami mengirim surat ke otoritas tertinggi pemilik Kompleks GBK dan Istora Senayan, Sekretariat Negara. Surat KSPI kepada otoritas tertinggi Kompleks GBK itu kami ajukan 3 hari lalu karena kami tidak mendapatkan respon dari manajemen GBK," ungkapnya.

Lanjut halaman berikutnya.

Said Iqbal juga menjelaskan kegiatan di Istora Senayan bukan aksi tetapi May Day Festival. Sedangkan di DPR baru sebuah aksi yang menyuarakan 17 tuntutan.

"Dengan demikian Partai Buruh dan Gerakan Partai Buruh Indonesia tetap berpendapat menjalankan akan menggunakan Istora Senayan karena kami sudah mendapatkan respon dari Otoritas pemilik Kompleks GBK dan Istora Senayan," tutupnya.

Keterangan tersebut merespon rilis dari Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK). Pihak GBK menerangkan, pada laman reservasi GBK hingga saat ini untuk penggunaan venue Istora GBK pada tanggal 14 Mei 2022 tidak ada pemesanan venue khususnya untuk kegiatan peringatan Hari Buruh.

Pihak GBK juga mengumumkan bahwa dari tanggal 1 Mei hingga 14 Mei, kawasan GBK tidak bisa digunakan karena masih dalam proses pemeliharaan.

"Pada tanggal 1 sampai dengan 14 Mei 2022 Istora GBK dalam kondisi tidak dapat digunakan untuk menggelar acara karena sedang dalam proses pemeliharaan (maintenance) venue," kata Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, dalam keterangan tertulis.


Hide Ads