Luhut Minta Swasta WFH 1-2 Minggu, Pengusaha Oke Sih, tapi...

Luhut Minta Swasta WFH 1-2 Minggu, Pengusaha Oke Sih, tapi...

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 10 Mei 2022 16:18 WIB
Developing programmer Development Website design and coding technologies working at home
Foto: Getty Images/iStockphoto/SARINYAPINNGAM: Ilustrasi WFH
Jakarta -

Pengusaha merespons pesan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama 1-2 pekan. Pesan WFH tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ketua Umum Hippi (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, selama dua minggu ke depan merupakan masa-masa kritis bagi pengusaha. Pengusaha khawatir jika kasus meledak maka pemerintah terpaksa melakukan pengetatan dan berdampak pada pemulihan ekonomi.

"Artinya kalau kita lihat tujuan ini sangat-sangat baik. Bagi pengusaha tentu akan merespon positif ajakan ini karena memang masa-masa 2 minggu ke depan bagi pengusaha juga ini masa-masa kritis," katanya kepada detikcom, Selasa (10/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masa-masa kritisnya apa, pengusaha juga memiliki kekhawatiran jangan sampai terjadi lagi kasus daripada penyebaran COVID-19 ini yang nanti memaksa pemerintah melakukan PPKM yang diperketat. Tentu ini akan mengganggu pemulihan ekonomi kita," sambungnya.

Namun, kata dia, pelaksanaannya akan diserahkan ke masing-masing sektor. Sebab, tidak semua sektor atau pekerjaan bisa dilakukan secara WFH.

ADVERTISEMENT

"Tentu ini akan kembali kepada sektor dan kondisi masing-masing sektor usaha. Jadi tentu kita dari pengusaha akan mencoba melakukan evaluasi masing-masing sektor yang memungkinkan melakukan WFH atau WFO," ujarnya.

Tak bisa semua pegawai WFH di halaman berikutnya. Langsung klik

Lihat Video: PPKM Belum Berakhir-Anjuran WFH Selama Sepekan

[Gambas:Video 20detik]



Ia mencontohkan, untuk pekerjaan administrasi di satu perusahaan tentu memungkinkan untuk WFH. Namun, untuk sektor tertentu seperti industri sulit dilakukan secara online.

"Secara umum pengusaha sangat bisa menerima dan memahami yang menjadi ajakan dan imbauan dari pemerintah tersebut karena tujuannya agar pasca COVID-19 ini kita tentu tetap mampu mengendalikan dengan tingkat yang sangat rendah penyebaran COVID ini. Sehingga keberlanjutan daripada proses ekonomi kita untuk pulih kembali, yang saat ini sudah bergerak dan bangkit itu bisa berlangsung dengan baik sampai akhir tahun depan," terangnya.

Senada, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman merespons positif ajakan pemerintah untuk WFH. Tapi, ia menilai penerapan WFH sulit diterapkan secara total.

"Sekarang itu rasanya sulit dilakukan WFH untuk kerja. Kadang-kadang di perusahaan itu bukan pegawai administrasi tapi pekerjaan yang berkaitan dengan produk," katanya.

Ia pun mencontohkan, dari 600 pegawai mungkin hanya sekitar 20% yang merupakan pegawai administrasi. Kembali, dia menuturkan, penerapan WFH sulit dilakukan. Apalagi, saat ini pengusaha dalam tahap pemulihan.

"Kita kan perlu recovery, abis COVID, libur Lebaran, kita membuka lagi sekarang. Kalau ditutup lagi repot lagi kita," ujarnya.


Hide Ads