Biar Tragedi Gandi & Ranting Tak Terulang, Baca Tips Gelar Resepsi Ini

Biar Tragedi Gandi & Ranting Tak Terulang, Baca Tips Gelar Resepsi Ini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 15 Mei 2022 17:30 WIB
9 tips hemat menggelar acara perrnikahan di tengah pandemi
Foto: Infografis detikcom: 9 tips hemat menggelar acara perrnikahan di tengah pandemi
Jakarta -

Pernikahan antara Gandi Alfian dan Ranting Delima viral di media sosial. Hal itu terjadi karena Gandi selaku mempelai pria tidak hadir dalam acara tersebut dan belakangan mengaku belum memiliki uang untuk mahar dan terbebani biaya resepsi.

Resepsi sendiri memang kerap menjadi persoalan bagi pasangan yang ingin menikah, apalagi bagi mereka yang memiliki penghasilan yang pas-pasan. Sebab, resepsi biasanya menghabiskan biaya yang tinggi.

Ada kah cara untuk mengatasi persoalan ini? Misal, untuk mereka dengan penghasilan UMR sekitar Rp 4 jutaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan, bagi pasangan yang ingin menikah sebaiknya mulai dari sekarang bernegosiasi dengan keluarga besar. Ia menyarankan agar resepsi menyesuaikan dengan kondisi keuangan.

"Kalau aku suka bilangnya gini apalagi buat temen-temen yang penghasilannya terbatas. Mending dari sekarang coba dinegosiasikan dengan keluarga besar. Kalau niat memang mau nikah, boleh nggak resepsinya nanti menyesuaikan dengan budget yang kita miliki. Bukannya budget yang berusaha ngejar resepsi yang kita inginkan," terangnya kepada detikcom, Minggu (15/5/2022).

ADVERTISEMENT

Dalam negosiasi tersebut, ada juga opsi jika biaya untuk pernikahan ditanggung kedua pihak calon. "Iya, kalau menurutku bisa banget, cuma sekali lagi tergantung kita menikahnya dengan siapa, memakai adat apa," tambahnya.

Dia menjelaskan, untuk resepsi sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya, berapa orang yang akan diundang. Jumlah orang ini berkaitan dengan sewa tempat dan makanan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan ialah terkait panita, souvenir dan berbagai hal lain.

Sebagai contoh, jika estimasi biaya yang dikeluarkan Rp 100 juta, maka untuk calon yang memiliki penghasilan sekitar Rp 4 juta butuh usaha yang ekstra.

"Taruhlah kita hemat secara ekstrem, kebutuhan sehari-hari Rp 1 juta doang. Terus kemudian Rp 3 jutanya kita tabung. Dari Rp 3 juta sebulan yang kita tabung menuju Rp 100 juta itu aja sudah butuh 33 bulan. 33 bulan itu 3 tahun loh," ujarnya.

Dengan kondisi ini, tambahnya, tentu perlu negosiasi. Namun, jika tidak ada titik temu atau negosiasi buntu maka perlu rencana lain. Kebutuhan untuk resepsi itu di antaranya bisa ditutup dengan mencari penghasilan tambahan, menjual aset yang dimiliki, hingga mencari pinjaman.

"Dengan kondisi seperti itu coba aja dinego mau tidak, untuk resepsi pernikahan dengan kemampuan finansialnya. Ya misalnya nggak bisa dinego seperti itu, tidak ada titik temunya, 'Oh penginnya tetep harus Rp 100 juta', mau tidak mau harus melakukan plan 2. Intinya mencari income tambahan untuk nabung lebih banyak dan lebih cepat," paparnya.

"Atau kita mungkin jual aset dan properti kita, untuk tambahan modal dengan lebih cepat, atau bisa dengan cari KTA, cari pinjol bahkan tapi risikonya sangat tinggi," sambungnya.

(acd/dna)

Hide Ads