AerCap Holdings benar-benar sedang apes. Perusahaan leasing pesawat ini harus kehilangan 113 unit pesawatnya imbas sanksi yang dilancarkan ke Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui membalas dendam ke negara-negara barat karena sanksi yang diterimanya. Nah, salah satu bentuknya adalah menyita pesawat-pesawat yang beroperasi di Rusia.
Penyitaan yang dilakukan oleh pemerintahan Putin ini menyebabkan AerCap menanggung beban US$ 2,6 miliar. Imbasnya, perusahaan rugi US$ 2 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pejabat perusahaan mengatakan, pada periode kuartal ini sebetulnya lebih baik dibanding pada masa-masa pandemi.
"Tapi untuk kasus Rusia, ini kuartal yang kuat," ujar sang CEO, Aengus Kelly dikutip dari CNN, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Daftar Negara Sasaran Balas Dendam Putin |
"Di semua lini bisnis, kami melihat ada permintaan yang naik, aset juga naik dan kesehatan keuangan juga membaik untuk konsumen," ujarnya.
Perusahaan sebetulnya berhasil memulihkan 22 pesawat dan 3 mesin sebelum disita oleh otoritas Rusia. Mereka juga sudah mengisi formulir asuransi demi mengembalikan pesawat mereka, meski klaimnya pun ditujukan ke perusahaan Rusia juga.
Perusahaan memiliki total 1.624 pesawat, jauh lebih banyak dari yang dimiliki satu maskapai. Jumlah yang disita Rusia mewakili 5% dari semua pesawatnya.
(zlf/zlf)