Ekspor Sawit-Minyak Goreng Dibuka Lagi, Petani: Terima Kasih Pak Jokowi!

Ekspor Sawit-Minyak Goreng Dibuka Lagi, Petani: Terima Kasih Pak Jokowi!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 19 Mei 2022 19:11 WIB
Massa yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Menko Perekonomian. Mereka memprotes larangan ekspor CPO
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mencabut larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) cs mulai Senin (23/5/2022). Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Jokowi di Kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (19/5) sore.

Menanggapi berita tersebut, pertani sawit dari APKASINDO mengucapkan terima kasih kepada Jokowi. "Terimakasih dan salam hormat kami petani sawit Indonesia kepada pak Jokowi," kata ketua DPP APKASINDO Gulat Manurung dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (19/5/2022).

Gulat menganggap kebijakan larangan ekspor CPO cs sebagai bahan introspeksi diri bagi pengusaha sawit di Indonesia. Kebijakan itu juga bisa memberi pelajaran kepada petani sawit untuk bisa naik kelas dan memperbaiki tata kelola dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gulat menambahkan jika larangan ekspor menyadarkan Indonesia betapa pentingnya sawit untuk negeri ini. Menurutnya produk sawit telah menjadikan Indonesia disegani dunia.

Petani sawit menyebut keputusan melarang ekspor CPO cs sebagai keputusan yang tidak populer. Namun mereka percaya jika pemerintah sudah mempertimbangkan banyak aspek yang terukur.

ADVERTISEMENT

Menurut Gulat, petani sawit memang menghadapi masa sulit sejak larangan ekspor CPO resmi diberlakukan pada 28 April lalu. Kebijakan itu membuat harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok sampai 70% sehingga menyengsarakan petani.

Meski demikian, Gulat berujar jika petani sawit berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara tanpa melakukan hal-hal anarkis. Adapun salah satu alasan Jokowi mencabut larangan ekspor CPO cs karena banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari kelapa sawit.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi.

Alasan lain dibukanya kembali keran ekspor adalah karena pasokan minyak goreng yang mulai melimpah dengan harga yang mulai turun. Meski larangan ekspor dicabut, pemerintah tetap melakukan pemantauan supaya terpenuhi dengan harga yang terjangkau.




(das/das)

Hide Ads