Kementerian Keuangan Ukraina melaporkan telah menerima sekitar US$ 530 juta atau Rp 7,7 triliun (kurs Rp 14.600) dalam bentuk hibah dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dana bantuan itu dibentuk oleh Bank Dunia (World Bank).
Dalam pernyataan resmi kementerian, dana itu telah masuk ke anggaran negara. Rencananya dana hibah itu digunakan untuk keperluan sosial, kemanusiaan, dan kesehatan.
"Dana ini akan diarahkan untuk menyediakan pengeluaran sosial, kemanusiaan dan kesehatan yang mendesak, serta mendukung para pengungsi internal," kata pernyataan dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rincian dari total hibah US$ 530 juta untuk Ukraina, AS yang menyumbang lebih banyak. Negeri Paman Sam itu memberikan hibah US$ 500 juta dan Inggris US$ 30 juta. Bantuan ini diberikan kepada Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia.
Ukraina juga akan mendapatkan bantuan besar lagi dari AS. Pasalnya, Senat AS baru saja menyetujui hampir US$ 40 miliar bantuan tambahan untuk Ukraina pada Kamis.
Selain AS, negara-negara maju tergabung dalam kelompok G7 yang juga salah satu anggotanya AS, kemudian Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, setuju memberi bantuan kepada Ukraina lebih dari US$ 18 miliar.
(ara/ara)