Pemerintah berencana menerapkan bayar tol tanpa kartu. Rencana ini diterapkan mulai akhir tahun untuk uji coba dan akan efektif pada 2023-2024.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit kemarin, Jumat (20/5). Ia menyebut pada tahun ini akan diterapkan komersial dan bertahap.
"Uji coba 2022, mulai implementasi secara komersial bertahap (COD) akhir 2022 subject to readiness," ujar Danang saat dikonfirmasi, dikutip Sabtu (21/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, untuk implementasi penuh tanpa penghalang akan dilakukan pada 2023 dan secara efektif di 2024. "Akhir 2023, efektif 2024," tambahnya.
Dalam keterangan tertulis pada Maret lalu, Danang juga pernah menjelaskan teknis pembayarannya. Pembayaran tol ini menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Jadi tak perlu lagi kartu uang elektronik.
Dengan menggunakan teknologi ini, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
Bayar Tol Jadi 0 Detik
Penerapan waktu transaksi di gerbang tol turun hanya menjadi 0 detik dari kegiatan transaksi gerbang tol dengan uang elektronik sebelumnya yang memakan waktu hingga sekitar 4 detik, jika dilihat terdahulu, waktu transaksi dengan uang kartal adalah sekitar 10 detik lamanya.
Menggunakan sistem tersebut, bayar tol tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa. Artinya, bayar tol tanpa kartu bisa lebih cepat. Sehingga tidak ada lagi antrian pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien.
Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan.
(ara/ara)