Nggak Cuma Modal Dengkul, Jadi Penjual Kopi Starling Butuh Dana Lumayan

Liputan Khusus

Nggak Cuma Modal Dengkul, Jadi Penjual Kopi Starling Butuh Dana Lumayan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 22 Mei 2022 12:00 WIB
Penjual Kopi Keliling, Starling
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Menjadi penjaja kopi keliling atau yang kerap kali disebut starling bukan merupakan profesi tanpa modal. Memang, menjual kopi sasetan terlihat seperti pekerjaan yang 'modal dengkul doang', tapi ternyata modal yang dibutuhkan untuk menjadi starling cukup besar.

Untuk membentuk sebuah sepeda khusus starling setidaknya butuh uang jutaan rupiah. Menurut Agus, salah satu penjaja kopi keliling, mengatakan butuh sekitar Rp 1 jutaan hanya untuk membuat sepeda khusus starling lengkap dengan kotak pembawa termos dan isi dagangan lainnya.

Dia menjabarkan untuk sepeda saja bila menggunakan harga sekarang bisa mencapai Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta sendiri. Dia sendiri terakhir membeli sepeda dengan harga Rp 450 ribu, itupun sepeda bekas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, modal ditambah lagi untuk membeli kotak pembawa termos dan isinya yang bisa mencapai Rp 500 ribuan lebih.

"Itu baru sepeda aja udah dekat Rp 1 jutaan kan. Gede modalnya ini kita," ungkap Agus kala ditemui detikcom di sela-sela kegiatannya.

ADVERTISEMENT

Untuk kotak pembawa termosnya sendiri dihargai sekitar Rp 250 ribu. Kemudian satu termosnya dihargai sekitar Rp 120 ribu, setiap starling menggunakan dua termos, artinya butuh uang Rp 240 ribu untuk membeli termos. Terakhir, tempat penyimpan es batu dihargai sekitar Rp 75-100 ribu.

Itu baru tunggangannya saja, belum uang untuk belanja kopi, rokok, hingga cemilannya. Agus bilang harganya bisa mencapai Rp 1,5 jutaan satu paket.

Paket itu berisi sederet rencengan minuman sachet siap saji, beberapa renceng makanan ringan kacang-kacangan, dan juga sepaket rokok berisi sekitar 20-30 bungkus rokok berbagai merek.

Agus bilang hal itu bisa didapatkan dari pihak yang disebutnya sebagai 'bos'. Bos di sini adalah pihak yang menyetok keperluan para starling, mulai dari minuman sasetan hingga rokok. Agus dapat menemui mereka di kawasan Kwitang, di sana ada kawasan khusus pedagang kopi keliling.

Kawasan itu letaknya di Jalan Prapatan Baru Kwitang, di sana berderet penyetok kebutuhan starling yang seringkali disebut Agus dan kawan-kawan bos.

Para penyetok ini umumnya memiliki toko semi-agen yang menampung kopi rencengan dari para supplier. Setiap toko memiliki langganan penjaja kopi keliling yang menyetok barang. Satu toko bisa memiliki langganan sebanyak 10 orang lebih starling.

Lanjut di halaman berikutnya.

Salah satunya adalah Hajah Ida, wanita ini memiliki toko semi-agen bernama Toko H. Ida. Saat ini hanya ada sekitar 7 orang starling yang berlangganan barang kepadanya.

Ida menjelaskan selama ini dirinya menyetok barang kepada para starling secara paketan. Satu paket besar biasanya seharga Rp 1,5 juta, sudah berisi beragam minuman sachetan hingga rokok.

Pembayarannya dilakukan saat dagangan yang disetok itu laku dijual oleh para starling. Ida menyebut sistem pembayaran yang digunakan adalah kasbon, barangnya utang dahulu kemudian dibayar saat laku.

"Kopi-kopi ini kan dari aku. Jadi aku modalin barang aja, berapa-berapa totalnya mereka akan nyicil, mulangin modalnya ke saya. Dia tergantung lakunya aja, pokoknya bayar ke saya sesuai modal yang dikeluarkan," ungkap Ida ditemui detikcom.

"Itu bisa sekitar Rp 1-1,5 jutaan lah sudah lengkap kopi dan rokok," lanjutnya.

Nah, apabila ada barang-barang yang habis para starling yang menjadi langganannya akan membeli barang lagi ke Ida. Misalnya, satu renceng kopi merek A habis, maka para starling wajib membeli kembali ke Ida. Pembayarannya bisa menambah ke total hutang di modal awal ataupun langsung membayar.

"Sisanya ya kalau mereka ada barang habis ambil barang di sini aja, ada yang nambah bon lagi, ada yang beli cash juga. Gimana mereka lah," ungkap Ida.

Secara harian, para starling langganan Ida juga harus mengambil air panas untuk diisi ke termos dan es batu di tempatnya saat ingin berangkat. Biasanya, para starling mengisi air di dua termos dan membawa es batu 3-5 plastik.

Air panas satu termos harganya Rp 3 ribu dan es batu satu plastik Rp 2 ribu. Jadi satu orang penjaja kopi keliling menyiapkan uang sekitar Rp 12-16 ribu untuk kebutuhan air panas dan es batu.


Hide Ads