Kring, kring, kring, Rohman memacu sepedanya di tengah rombongan pengunjuk rasa dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat. Di persimpangan jalan menuju kawasan Kebon Sirih dia berhenti sejenak melepas penatnya.
Rohman adalah satu dari sekian banyak penjaja kopi keliling atau kini banyak dikenal sebagai starling. Entah dari mana sebutan itu, Rohman pun tak tahu, yang jelas semakin rajin dia memacu sepedanya di jalan-jalan Jakarta semakin banyak peluangnya mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Sejak pukul 6, pria paruh baya asal Madura ini sudah memulai rutinitasnya sebagai penjaja kopi keliling. Setiap harinya, Rohman yang bermukim di daerah Kwitang 'ngider' di sekitar Monas, Kebon Sirih, hingga Thamrin.
Kebetulan, hari itu ada keramaian di Patung Kuda, ratusan karyawan sebuah perusahaan pelat merah sedang melakukan aksi unjuk rasa.
Tak peduli apa yang disuarakan para masa aksi, yang Rohman tahu, setiap ada keramaian pasti ada orang yang haus. Di situ lah dagangannya bisa laku.
Namun, nampaknya keuntungan belum menghampirinya. Aksi unjuk rasa yang digelar besar sejak pagi itu belum banyak membuat laku dagangannya. Bahkan, saat berdagang pun dirinya masih juga 'diganggu' Satpol PP.
"Sudah jalan dari pagi, 2 termos aja belum habis. Sudah ke demo itu, tapi diusir sama kakak-kakak Satpol PP," keluh Rohman ketika ditemui detikcom.
Rohman bilang, menjadi starling di masa-masa sekarang sebetulnya makin susah. Dia terus menerus mengeluh pembeli jadi makin sepi. Hal ini sudah dirasakannya semenjak pandemi Corona sedang tinggi-tingginya merebak di Indonesia, khususnya Jakarta.
Bila dahulu dalam sehari dirinya bisa mengantongi pendapatan bersih sampai Rp 150 ribu lebih, saat ini bisa mendapatkan Rp 100 ribu saja sudah syukur. Rata-rata paling sering seharinya dia cuma mendapatkan pendapatan bersih Rp 70-90 ribu saja.
"Bukan sepi lagi, sepi beneran. Kalau kita mah lapar sama kenyang, banyak laparnya, benar-benar," keluhnya.
Lanjut di halaman berikutnya.
Simak Video "Melihat Proses Pembuatan Croissant di Nool/Strala Bread Factory"
[Gambas:Video 20detik]