Ekonomi di daerah jadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri, contohnya para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. Contohnya di Papua, di mana UMKM lokal tersebut didorong untuk terus berkembang. Untuk mendorong hal itu, pemerintah dan swasta bekerja sama dalam memberikan solusi contohnya dengan sistem digital.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan usaha dan edukasi pelaku usaha ritel tradisional penting dilakukan agar dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat.
Apalagi, lanjutnya, saat ini terjadi pertumbuhan positif pada perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2022 terhadap Triwulan I-2021 sebesar 5,01 persen (y-on-y). Struktur pertumbuhan ekonomi tersebut masih didominasi oleh Kelompok Provinsi di Pulau Jawa sebesar 57,78 persen, sedangkan kelompok provinsi Maluku dan Papua baru memberikan kontribusi sebesar 2,58 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini menunjukkan masih besarnya potensi di Provinsi Maluku dan Papua yang belum optimal tergali untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah sektor ritel yang merupakan sektor utama pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga," kata Oke.
Kini PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui komunitas toko kelontong tradisional Sampoerna Retail Community (SRC), turut memperkenalkan aplikasi tersebut di Indonesia Timur, salah satunya Pulau Papua.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Sampoerna dalam mendukung prioritas pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi bagi UMKM.
Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Tim Staf Khusus Presiden, Yayasan Kitong Bisa, dan Sampoerna menyelenggarakan kegiatan Pelatihan UMKM Bagi Entrepreneur Muda Lokal di Jayapura. Melalui pelatihan dan dukungan digitalisasi dari Sampoerna, pemilik toko kelontong di Papua diharapkan dapat mengembangkan usaha, baik dari sisi produk maupun akses pasar dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi dalam pelayanan, stok barang, dan lainya.
Head of Zone East Indonesia Sampoerna, Subur, mengatakan, sejak terbentuk pada tahun 2008 silam, kini SRC telah berkembang sangat pesat di 34 provinsi seluruh Indonesia. Toko kelontong anggota SRC tersebar dari Sabang hingga Merauke, dan dari barat hingga ke ujung timur.