Sri Mulyani Sebut Inflasi Jadi Ancaman Setelah Pandemi, Gaji Pekerja Harus Naik Nih!

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani Sebut Inflasi Jadi Ancaman Setelah Pandemi, Gaji Pekerja Harus Naik Nih!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 25 Mei 2022 15:20 WIB
Uang Tunai Rupiah
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pandemi COVID-19 melandai, tapi kondisi ekonomi dunia masih belum pulih bahkan ada beberapa tantangan berat. Salah satunya disebabkan karena kenaikan inflasi yang terjadi di negara maju dan berkembang.

"Awan gelap ini muncul karena tingginya inflasi dan kebijakan negara maju," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Senin kemarin.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut tidak semua masyarakat siap menghadapi kenaikan harga barang, khususnya komoditas pangan. Bila pemerintah tidak segera melakukan mitigasi, inflasi berpotensi menimbulkan konflik yang luas.

"Inflasi adalah risiko yang paling nyata dan harus dimitigasi segera oleh pemerintah," kata Bhima kepada detikcom, Rabu (25/5/2022). Menurutnya inflasi juga mempengaruhi omzet pelaku usaha hingga peningkatan suku bunga secara berlebih.

Bhima menyebut jika upah minimum harus naik di atas angka inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat saat inflasi naik. "Karena kenaikan upah minimum 2022 yang hanya 1%, jelas tidak membantu pekerja dari gerusan inflasi," katanya.

Kemudian ia menyarankan pemerintah untuk menambah subsidi energi supaya menjaga harga kebutuhan pokok tidak naik hingga akhir tahun. Hal lainnya adalah memberi alokasi subsidi pupuk yang lebih besar, hingga memberi bantuan pangan atau tunai sebagai jaring pengaman khusus bagi masyarakat rentan miskin dan kelas bawah.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyebut jika kembali normalnya aktivitas pasca pandemi meningkatkan jumlah demand yang berimplikasi buruk bagi perekonomian.

"Permintaan domestik barang dan jasa meningkat, orang mulai bebas beraktivitas namun memang ketersediaan general komoditas relatif belum normal," katanya kepada detikcom.

Terkait hal ini, untuk mengurangi inflasi ia menyarankan bank sentral agar menaikkan suku bunga. Dengan begitu maka sisi permintaan dari masyarakat akan turun, termasuk dari segi bisnis, usaha, serta konsumsi.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Sri Mulyani Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 5,9%, Inflasi Maksimal 4%"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT