Perusahaan e-commerce pesaing Amazon asal Rusia, Ozon terancam gagal bayar obligasi. Perusahaan yang sudah melantai di Wall Street ini sedang bernegosiasi dengan pemegang obligasinya.
Ozon mengalami kesulitan pada masalah regulasi keuangan. Mereka dilarang mengirim uang tunai dari anak perusahaannya di Rusia ke perusahaan induk di Siprus, Ozon Holdings Plc, yang merupakan penerbit obligasi.
"Akibatnya, perusahaan tidak akan mendanai pembayaran yang diperlukan untuk penebusan obligasi," kata perusahaan dilansir Reuters, Selasa (31/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdagangan saham Ozon telah ditangguhkan sejak 28 Februari. Sejak saat itu juga, Ozon telah memperingatkan masalah pembayaran pada obligasinya. Sejak awal Maret mereka mengadakan diskusi dengan kelompok ad hoc pemegang obligasi konversi tanpa jaminan.
Ozon, yang belum menjadi sasaran sanksi Barat, mengatakan kontrol modal Rusia dan latar belakang peraturan yang selalu berubah membatasinya untuk mengalihkan dana dari anak perusahaannya di Rusia. Hal ini berpotensi mendatangkan risiko kekurangan likuiditas.
Pada Kamis, dalam pengungkapan hasil kuartalan, Ozon mengatakan sebagian besar pemegang obligasi berhak menerima pokok dan bunga pada 31 Mei. Seterusnya, bila kegagalan untuk membayar pada tanggal 14 Juni akan menyebabkan gagal bayar.
"Perusahaan dengan itikad baik melanjutkan negosiasi produktif dengan sejumlah pemegang obligasi untuk menemukan solusi yang sesuai dalam situasi yang ada," kata Ozon dalam sebuah pernyataan.
"Perusahaan bertujuan untuk menyelesaikan restrukturisasi jangka panjang obligasi dalam tahun buku berjalan," katanya.
(hal/ara)