Sheryl Sandberg mengundurkan diri sebagai Chief Operating Officer (COO) dari perusahaan induk Facebook, Meta. Berita ini dikonfirmasi langsung oleh perusahaan milik Zuckerberg hari Rabu kemarin.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Sandberg tidak mengungkapkan alasan kepergiannya setelah bekerja selama 14 tahun di sana. Sandberg hanya mengatakan dia berencana untuk fokus pada pekerjaan filantropisnya ke depan.
Menurut Sandberg, perdebatan di sosial media telah berubah dan sulit dikenali sejak awal kemunculannya.
"Tapi itu pasti sulit. produk yang kami buat punya dampak besar, jadi kami memiliki tanggung jawab membangunnya dengan cara melindungi privasi dan membuat penggunanya tetap aman," katanya, dikutip dari CNN, Kamis (2//6/2022).
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan Sandberg akan tetap menjabat di dewan direksi perusahaan setelah ia mundur. Dan posisi yang Sandberg tinggalkan sebelumnya akan diganti oleh Javier Olivan.
Namun, Zuckerberg mengatakan jika COO selanjutnya akan berbeda dan lebih tradisional.
"Saya pikir Meta telah mencapai titik di mana cukup masuk akal untuk produk dan grup bisnis ini agar menjadi lebih terintegrasi, dibanding menguasai seluruh bisnis dan fungsi operasi yang terorganisasi secara terpisah dari produk kita," ungkapnya.
Sandberg cukup terkenal di industri teknologi ketika ia bergabung dengan Facebook. Ia pernah menjabat sebagai wakil presiden penjualan dan operasi online gobal di Google. Sebelumnya ia pun pernah memegang jabatan senior di Bank Dunia dan Departemen keuangan di bawah presiden Bill Clinton.
Di tahun-tahun awal Facebook, dia sering disebut sebagai pengawas senior untuk perusahaan yang dijalankan oleh founder yang masih sangat muda.
"Ketika Sheryl bergabung dengan saya tahun 2008, saya baru berusia 23 tahun dan hampir tidak tahu apa-apa tentang menjalankan perusahaan," kata pendiri Facebook itu.
Selama bekerja dengan Zuckerberg, Sandberg membantu menambah pendapatan Facebook dari sekitar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,17 triliun (kurs Rp 14.500) di tahun 2007, menjadi lebih dari US$ 3,7 miliar atau Rp 52,65 triliun di tahun 2011, setahun sebelum go public.
Sandberg juga mendapat ketenaran baru sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di sektor teknologi. Reputasinya semakin cemerlang berkat karyanya, yaitu gerakan Lean In yang menawarkan rencana kepada wanita agar sukses dan mencapai tujuan mereka.
Lihat juga video 'Meta Akan Ambil Komisi Hampir 50% di Metaverse':
(dna/dna)